Hotel JW Marriot Medan Kebanjiran 1 Lantai Akibat Pengunjung Jemur Baju di Spinkler, Ganti Rugi Setara Harga Mobil
Satu lantai JW Marriott Medan kebanjiran akibat tamu menggantung pakaian di sprinkler. Hotel kenakan denda besar, hingga Rp250 juta, menuai perdebatan.

BaperaNews - Satu lantai di JW Marriott Hotel Medan, Sumatera Utara, mengalami kebanjiran akibat ulah seorang tamu yang menggantungkan pakaian di sprinkler. Insiden ini terjadi pada Jumat (7/2), dan menjadi viral setelah videonya tersebar luas di media sosial.
Akibat kejadian tersebut, pihak hotel mengenakan denda kepada tamu yang bersangkutan dengan jumlah yang dikabarkan setara dengan harga mobil.
Berdasarkan unggahan akun Instagram @ceritamedan.com pada Minggu, (9/2), kebanjiran terjadi setelah sprinkler di kamar tamu menyala dan menyemprotkan air ke seluruh ruangan.
Sprinkler, yang merupakan sistem pemadam kebakaran otomatis, diduga aktif karena adanya pakaian yang digantung di perangkat tersebut.
Video yang beredar memperlihatkan genangan air yang meluas hingga ke luar kamar tamu, membasahi barang elektronik dan perabotan di dalamnya.
Pihak hotel segera melakukan pembersihan menyeluruh dan menutup sementara satu lantai untuk perbaikan.
Sebagai konsekuensi, tamu yang menyebabkan insiden ini dikenakan denda besar. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa jumlah denda mencapai Rp170 juta hingga Rp250 juta, mencakup biaya penggantian barang elektronik yang rusak, perbaikan kamar, serta kompensasi bagi tamu lain yang terdampak.
Kejadian ini memicu perdebatan di kalangan warganet. Beberapa mempertanyakan bagaimana sprinkler bisa menyala tanpa adanya kebakaran atau asap. Sebagian lainnya menyoroti kebijakan denda hotel yang dinilai cukup besar.
“Beli mobil susah, bayar denda wajib,” tulis seorang warganet. “Kamseu... Kasta-nya hotel melati sih, nekat nginep di bintang lima,” sindir yang lain.
Baca Juga : Viral! Pengunjung Hotel di Sukabumi Kena Denda Rp1 Juta gegara Satukan Ranjang
Isu mengenai kebijakan denda hotel pun menjadi sorotan. Seorang mantan resepsionis hotel mengungkapkan bahwa tamu tetap harus membayar ganti rugi meskipun barang tidak mengalami kerusakan total. Denda tersebut digunakan untuk biaya perawatan dan perbaikan fasilitas hotel.
Dalam industri perhotelan, kebijakan denda bukanlah hal baru. Sebelumnya, seorang wisatawan domestik pernah mengeluhkan biaya penalti di hotel di Bali yang berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp1 juta untuk berbagai kerusakan, seperti kehilangan remote TV, memecahkan cangkir, hingga membawa minuman beralkohol dari luar.
Cita Hepiningtias, General Manager G. H. Universal Hotel Bandung, menjelaskan bahwa setiap hotel memiliki kebijakan penalti yang diperhitungkan dalam proyeksi keuntungan dan kerugian.
Kebijakan ini juga diinformasikan kepada tamu saat check-in. Menurutnya, denda hotel biasanya ditetapkan dua kali lipat dari harga barang yang rusak atau hilang untuk menutupi biaya operasional dan pemeliharaan.
“Setiap tamu yang check-in telah menyetujui peraturan tersebut, sehingga mereka harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan yang terjadi,” ujar Cita.
Ia menambahkan bahwa petugas hotel biasanya memeriksa kondisi kamar sebelum tamu check-out untuk memastikan tidak ada barang yang hilang atau rusak.
Baca Juga : Ngadu ke Medsos Karena Kena Denda Hotel, Wanita ini Malah Kena Hujat Netizen