Heboh! 2 Warga Bades Dilaporkan Terjebak Banjir Lahar Dingin Semeru
Bencana alam di Semeru sepertinya belum berakhir juga, dua warga Bades yakni buang (50) dan Suara (65) kini terjebak banjir lahar dingin semeru. Berikut Informasi Lengkapnya !
BaperaNews - Bencana alam di Semeru belum berakhir, dua warga Bades bernama Buang (50) dan Suara (65) masih terjebak banjir lahar dingin semeru bersama ternak kerbaunya di daerah tambang Rotary Screen Desa Gondoruso Lumajang Jawa Timur pada Minggu sore 2/1/2022.
Letkol Inf Andi A Wibowo Komandan Kodim 0821 Lumajang menjelaskan “ada dua orang terjebak bersama kerbaunya, mereka warga Bades Kecamatan Pasirian, saat ditemukan mereka baik-baik saja, sehat”.
Pada Minggu malam 2/1/2022 petugas masih berusaha mengevakuasi kedua warga Bades tersebut, relawan bersama Babinsa melawan arus Sungai Regoyo Desa Bades untuk menyelamatkan mereka. “Kami berusaha menyelamatkan, arus sungai sangat deras, kami terjang, kami berusaha yang terbaik agar tidak ada lagi warga Bades maupun warga lainnya yang terjebak” lanjut Andi.
Saat itu, sejumlah peralatan untuk mengevakuasi sudah disiapkan lengkap dan sangat baik serta keamanan relawan juga diutamakan dalam penyelamatan tersebut dengan matang sehingga petugas dan warga Bades yang terjebak semuanya bisa sama-sama selamat.
banjir lahar dingin semeru sebelumnya membawa material panas dan lumpur hanyut bersama aliran sungai ke arah Sungai Besuk Kobokan dan Besuk Lekong dimana aliran sungai itu menuju Kecamatan Candipuro dan kecamatan Pronojiwo.
Masyarakat dan pengungsi diminta waspada akan resiko jebolnya tanggul di Dusun Kamar Kajang yang juga dialiri lahar panas bercampur lumpur, juga Dusun Bondeli dan Dusun Kampung Renteng.
Derasnya banjir lahar dingin semeru ini pun menyebabkan jembatan putus yakni jembatan darurat yang seharusnya bisa menghubungkan antar desa di Lumajang, jembatan putus karena arus lahar dingin yang semakin deras pada Minggu sore 2/1/2022.
“Pukul 15.00 WIB itu lahar dingin terpantau semakin deras, masuk ke aliran kali Regoyo di Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian, aliran itu membawa lumpur dan batu-batu besar yang jelas berbahaya jika terus meluap” kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Joko Sambang Minggu malam 2/1/2022.
Dari laporan Pos Pantau Pengamatan Gunung Api (PPGA) sendiri ada getaran banjir lahar dingin semeru pukul 14.25 WIB dengan amplitudo 40 mm, bahkan pada pukul 15.24 WIB terekam getaran banjir yang over skala.
“Ini habis meletus gunungnya, ada banjir lahar dingin semeru juga dan curah hujan deras, jadi itu membuat sebagian besar wilayah lereng Semeru terendam, air sungai banyak yang meluap, banyak jalan tak bisa dilewati” jelas Joko.
Petugas sendiri akan terus memantau agar memastikan warga korban Semeru tetap aman dan tidak terdampak.