Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Naik Status Awas, 54 Kali Gempa dalam 6 Jam
Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT naik status ke Level IV (Awas) akibat peningkatan aktivitas vulkanik. Warga diminta waspada dan mengikuti arahan pemerintah.
![Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Naik Status Awas, 54 Kali Gempa dalam 6 Jam](https://baperanews.com/uploads/images/202502/image_870x_67adc0bec9e62.webp)
BaperaNews - Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menaikkan status gunung ini dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada Kamis (13/2) pukul 03.00 WITA.
Keputusan ini diambil setelah pemantauan intensif sejak (3/1) hingga (13/2) menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang berpotensi mengarah pada erupsi.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan bahwa peningkatan aktivitas vulkanik ini ditandai dengan tekanan dari dalam gunung yang terus meningkat.
Selain itu, jumlah gempa vulkanik juga mengalami lonjakan sejak (11/2) dan masih berlangsung hingga saat ini.
Data pemantauan menunjukkan bahwa dalam periode (3/1) hingga (13/2), terjadi 987 kali gempa embusan, 388 kali gempa harmonik, serta 59 kali gempa low frequency.
Selain itu, tercatat 17 kali gempa vulkanik dangkal, 267 gempa vulkanik dalam, 57 kali gempa tektonik, dan 247 gempa tektonik jauh. Tiga kali gempa tremor menerus juga teramati dengan amplitudo berkisar antara 1,4 hingga 7,4 milimeter.
Selain peningkatan kegempaan, terjadi kenaikan tinggi kolom erupsi yang mencapai 500-800 meter. Namun, akibat kondisi cuaca yang berkabut, kolom abu sering kali tidak dapat diamati secara jelas.
Wafid juga mengungkapkan bahwa terdapat pancaran sinar api samar di sekitar puncak gunung yang memiliki ketinggian 1.703 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Hal ini menunjukkan adanya pergerakan lava menuju permukaan, yang dapat mengindikasikan potensi erupsi dalam waktu dekat.
Pemantauan visual juga mencatat embusan asap di area puncak, terutama ke arah barat-barat laut, dengan intensitas tipis hingga tebal. Peningkatan embusan ini menjadi salah satu tanda bahwa tekanan dari dalam gunung terus bertambah.
Baca Juga : Hotel di Labuan Bajo Beri Diskon Khusus untuk Wisatawan yang Terjebak Erupsi Gunung Lewotobi
Dengan meningkatnya status Gunung Lewotobi ke Level IV (Awas), Wafid mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi serta dalam sektor barat daya-timur laut sejauh 7 kilometer.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah guna menghindari risiko yang lebih besar.
Selain itu, masyarakat di sekitar sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Abu vulkanik yang dihasilkan oleh aktivitas gunung juga dapat berdampak pada sistem pernapasan, sehingga warga disarankan menggunakan masker sebagai langkah perlindungan.
Kenaikan status ini membuat ribuan warga yang sebelumnya mengungsi akibat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih bertahan di tenda pengungsian dan hunian sementara.
Salah satu pengungsi, Kor Liwu, menyatakan bahwa warga telah menerima informasi terkait peningkatan status gunung dan tetap waspada.
"Kami masyarakat tetap waspada, jangan panik. Tahu tempat di mana harus mengungsi sehingga bila terjadi letusan kita aman dan selalu ikut arahan pemerintah," ujar Kor Liwu, Kamis pagi.
Pemerintah daerah bersama Badan Geologi terus melakukan pemantauan dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Dengan status Level IV (Awas) yang telah ditetapkan, langkah-langkah mitigasi terus diperkuat untuk memastikan keselamatan warga di sekitar Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT.
Baca Juga : Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Ketinggian Abu Vulkanik hingga 9 Km