Film Avatar 2: The Way of Water Terinspirasi Dari Suku Bajo Asal Indonesia

James Cameron mengungkapkan bahwa Suku Metkayina di film Avatar 2 : The Way of Water terinspirasi dari salah satu Suku di Indonesia yakni Suku Bajo.

Film Avatar 2: The Way of Water Terinspirasi Dari Suku Bajo Asal Indonesia
Film Avatar 2: The Way of Water terinspirasi dari suku Bajo asal Indonesia. Gambar : Instagram/@avatar

BaperaNews - Film Avatar 2: The Way of Water telah tayang di seluruh bioskop di Indonesia pada 14 Desember 2022. Anda bisa melihat keindahan visual dunia Pandora dalam film Avatar 2: The Way of Water. 

Namun, terdapat hal menarik dari film Avatar 2: The Way of Water, yakni adanya suku Metkayina yang terinspirasi dari salah satu suku di Indonesia. Suku Metkayina merupakan penguasa lautan atau disebut sebagai klan laut yang hidup di pesisir laut Pandora. Suku Metkayina hidup damai di bawah kepemimpinan Tonowari (Cliff Curtis) dan Ronal (Kate Winslet).

Akhir-akhir ini tengah viral sebuah fakta menarik dari proses pembuatan film Avatar 2: The Way of Water, lantaran adanya salah satu suku di Indonesia yang dijadikan inspirasi oleh James Cameron untuk menciptakan suku Metkayina di film Avatar 2: The Way of Water. 

Dilansir dari National Geographic, James Cameron menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan riset dan meneliti budaya dari suku-suku yang hidup berdampingan dengan laut. Salah satu suku yang menjadi inspirasi James Cameron adalah suku dari Indonesia yakni Suku Bajo atau dikenal Suku Bajau dan Suku Sama. 

"Ada (orang Sama-Bajau), orang di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu," kata Cameron.

Suku Metkayina dalam film Avatar 2 terinspirasi dari Suku Bajo karena merupakan etnis asal Asia Tenggara yang memiliki karakteristik kemaritiman cukup kental. Asalnya konon dari Kepulauan Suku Filipina yang biasa disebut juga Suku Bajau atau Suku Sama.

Baca Juga : Film Bioskop Akhir Tahun 2022 : Ada Avatar Hingga KKN Desa Penari 2

Di Indonesia, Suku Bajo bisa dijumpai di sekitar perairan Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara, hingga ke pantai timur Sabah (Malaysia).

Rumah suku Bajo kebanyakan berdiri di tepian pantai atau di atas perairan laut dangkal yang dipasang tiang pancang agar terhindar dari gelombang pasang. Dinding rumahnya berbahan dasar kayu dan atapnya terbuat dari rumbia.

Suku Bajo hidup berdekat dengan laut, sehari-hari mata pencaharian mayoritas Suku Bajo adalah nelayan dan mereka berburu ikan dengan beragam cara, mulai dari memancing, menjaring hingga memanah dengan tongkat kayu dan anak panah atau tombak. Memanah itu yang menjadi keahlian andalan orang Suku Bajo. 

Dalam film Avatar 2: The Way of Water, klan Metkayina membangun rumah di atas laut yang dibangun dari struktur anyaman (disebut marui), di antara akar pelindung pohon bakau raksasa. Seluruh penduduk mahir berenang dan mengandalkan sumber daya laut untuk bertahan hidup.

"Kami melihat beberapa desa berbeda dengan jalur air yang menggunakan arsitektur pepohonan lokal, semua budaya Na'vi tidak ingin menebang pohon, membangun sesuatu yang ingin mereka integrasikan dengan cara yang sangat alami, anggun, dan simbiosis ke dalam lingkungan mereka," kata James Cameron.

Baca Juga : Asik! Film Konser BTS: Yet To Come In Cinemas Akan Rilis Februari 2023