Fakta Terbaru Terkait Kasus 21 Kucing di Sunter Jakut Mati Mendadak
Kejadian tragis terjadi di Sunter, Jakarta Utara, di mana 21 ekor kucing ditemukan mati mendadak. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Viral 21 ekor kucing ditemukan mati mendadak di Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara RW 5.
Kabar dibagian oleh akun Instagram @seputar.sunter. Kasus kematian kucing di Jakut tersebut dinarasikan 21 kucing mati mendadak karena keracunan makanan namun tidak diketahui siapa pelakunya.
“Dari berbagai sumber, kasus kematian kucing di Jakut ini matinya karena diracun. Hal sama pernah terjadi juga beberapa bulan yang lalu dan sudah kami up. Semoga kasus ini segera dapat tindakan. Buat geng Sunter yang suka ajak hewan peliharaannya keliling kompleks perhatiin lagi ya agar hewan Anda tidak makan yang aneh-aneh” bunyi keterangan unggahannya.
Kucing Kejang dan Keluar Air Seni Banyak Sebelum Mati
Aparat terkait telah turun ke lapangan untuk menyelidiki sebab kasus kematian kucing di Jakut. Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan menyebut kucing yang jadi korban mengalami tanda gejala kejang dan buang air seni dalam jumlah banyak.
“Tanda awal yang ditemukan itu kucing mati di Jakut jadi korban racun, sebelum mati mendadak dia kejang dan keluar air seni dalam jumlah banyak” kata Nazirwan hari Rabu (12/7).
Baca Juga : Fakta Foto Hewan Hasil Kawin Silang Kucing Dengan Ular yang Disebut "Serpens Catus"
Dinas KPKP : Kucing Mati di Jakut Karena Malnutrisi
Hasil dari penyelidikan yang dilakukan ternyata 21 kucing mati di Jakut bukan karena keracunan namun karena malnutrisi atau kurang nutrisi. Hal ini dipastikan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta usai memeriksa salah satu bangkai kucing yang mati mendadak.
“Di lambungnya kosong, artinya dia mati karena malnutrisi” kata Kepala KRKP Suharini.
Diketahui kucing liar banyak beredar di kawasan Sunter yang seringkali sulit bagi mereka mendapat makanan bahkan sekedar minuman. Hanya kucing peliharaan yang diberi makan dan minum, kucing liar biasanya mencari makan minum sendiri dan jarang mendapat pemberian makan dari manusia.
Warga : Kucing Peliharaan Juga Mati
Meski demikian, warga Sunter merasa heran karena tidak hanya kucing liar saja yang mati, kucing peliharaan pun ada yang mati, salah satunya di RT 12 RW 5 Sunter. Pemilik kucing yang melaporkan kucingnya mati adalah Beni, Riska, Sri.
Tentunya sangat aneh jika kucing peliharaan tersebut mati disebut mati karena kurang nutrisi sebab setiap hari telah mendapat makan minum rutin dari pemiliknya.
Apapun itu sebabnya, kasus kucing mati di Jakut ini diharapkan bisa membuat warga Sunter lebih memelihara dan care pada hewan peliharaan dan kucing liar. Jika memelihara kucing pun jangan sekedar memelihara saja namun juga penuhi kebutuhannya.
“Ke warga Sunter ini mudah-mudahan bisa membuat masyarakat yang memelihara kucing lebih care, bukan sekedar memelihara tapi juga penuhi kebutuhannya. Kita besok mungkin akan bakti sosial, berikan makanan ke kucing” pungkas Suharini.
Meski hasil pemeriksaan untuk sementara dipastikan kucing yang mati mendadak di Sunter karena malnutrisi, namun akan tetap dilakukan pemeriksaan lebih lanjut jika mungkin ada sebab lain seperti adanya virus dan lainnya.
Baca Juga : 10 Merek Makanan Kucing Kering Bergizi