Fahd A Rafiq Mendukung Pemerataan Digitalisasi Menembus Wilayah Indonesia Timur
Ketua Umum DPP BAPERA, Fahd El Fouz A Rafiq mendukung pemerataan digitalisasi di wilayah Indonesia Timur. Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Indonesia, dengan kekayaan budaya dan alamnya yang luar biasa, memiliki tantangan dalam mewujudkan pemerataan pembangunan, termasuk dalam hal digitalisasi.
Wilayah Indonesia Timur, yang terdiri dari provinsi-provinsi seperti Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tenggara, sering kali tertinggal dalam hal akses dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Namun, upaya pemerataan digitalisasi semakin berkembang untuk menembus keterbatasan geografis dan infrastruktur di wilayah ini.
Salah satu langkah penting dalam memperluas akses digital di wilayah Indonesia Timur adalah pengembangan infrastruktur telekomunikasi.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk memperluas jaringan internet ke wilayah-wilayah terpencil dengan membangun infrastruktur dasar, seperti menara telekomunikasi dan kabel serat optik.
Langkah tersebut penting untuk memastikan bahwa masyarakat di wilayah tersebut memiliki akses yang setara terhadap internet berkualitas.
Selain itu, program-program pelatihan dan literasi digital juga menjadi fokus utama dalam mendorong pemerataan digitalisasi.
Melalui pelatihan ini, masyarakat diajarkan tentang manfaat penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal pertanian, perdagangan, kesehatan, dan pendidikan. Dengan memahami potensi teknologi, masyarakat di wilayah Indonesia Timur dapat lebih aktif dalam memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Ketua Umum DPP BAPERA, Fahd El Fouz A Rafiq menyampaikan bahwa akses merata terhadap teknologi adalah hak setiap warga. Penting bagi pemerintah untuk fokus pada infrastruktur digital di daerah terpencil dan menyediakan program pelatihan digital untuk semua.
"Saya sepenuhnya mendukung upaya pemerataan digitalisasi di wilayah Indonesia Timur. Saya percaya bahwa akses yang merata terhadap teknologi informasi dan komunikasi adalah hak bagi setiap warga negara. Kita juga harus terus mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian lebih pada pembangunan infrastruktur digital di wilayah-wilayah terpencil dan memastikan bahwa program-program pelatihan dan literasi digital dapat tersedia bagi semua lapisan masyarakat." ujar Fahd A Rafiq, pada Jumat (01/03).
Pemerintah juga telah menggalakkan inisiatif untuk mengembangkan aplikasi dan platform digital yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Misalnya, aplikasi untuk membantu petani dalam mengakses informasi tentang cuaca, harga komoditas, dan teknik pertanian yang baik dapat sangat bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian di wilayah-wilayah tersebut.
Selain itu, platform e-commerce lokal juga telah muncul untuk memfasilitasi perdagangan antar daerah dan memperluas pasar bagi para pelaku usaha lokal.
Tidak hanya pemerintah, sektor swasta juga berperan penting dalam mendorong pemerataan digitalisasi di Indonesia Timur. Perusahaan telekomunikasi dan teknologi mengambil langkah-langkah untuk memperluas jaringan mereka ke wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Selain itu, investasi dalam start-up lokal juga membantu mendorong inovasi dan kreativitas dalam pengembangan solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
"Harapan saya adalah Indonesia Timur bisa menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan pemerataan digitalisasi, saya percaya bahwa potensi ekonomi dan kreativitas masyarakat di sana akan terwujud sepenuhnya.” imbuh Fahd A Rafiq, pada Jumat (01/03).
Meskipun tantangan infrastruktur dan geografis tetap ada, langkah-langkah menuju pemerataan digitalisasi di wilayah Indonesia Timur telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Dengan upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal, diharapkan bahwa kesenjangan digital antara wilayah Indonesia Timur dengan wilayah lainnya dapat terus berkurang, sehingga semua warga Indonesia dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara merata.
Penulis : AG