Fahd A Rafiq Bicara Penanganan Polusi Jabodetabek Untuk Kesehatan Masyarakat
Ketua DPP Golkar Bidang Ormas, Fahd El Fouz A Rafiq, memberikan respons terhadap upaya Pemerintah dalam menangani dampak polusi udara di Jabodetabek.
BaperaNews - Ketua DPP Golkar Bidang Ormas, Fahd El Fouz A Rafiq, menanggapi perihal respons Pemerintah atas dampak situasi polusi di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Diketahui hingga hari ini, kualitas udara Jakarta hari ini masih menduduki rangking puncak di Dunia dengan kualitas udara buruk.
“Hingga hari ini menurut data IQAir, kualitas udara Jakarta dan sekitarnya masih menempati posisi teratas dengan kualitas udara buruk atau tidak sehat, ini dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit pernafasan untuk masyarakat Jabodetabek dan sekitarnya.” Ujar Fahd A Rafiq Selasa, (29/8).
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI membentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara, hal tersebut salah satu upaya Pemerintah untuk serius dalam penangganan perihal kuliatas buruk udara di Jabodetabek.
Fahd A Rafiq juga menyampaikan, “Pemerintah telah mengambil langkah untuk membentuk Komite Penanggulangan Penyakit dan Polusi Udara, Tugas tersebut berupa melakukan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya polusi bagi kesehatan, serta upaya pencegahan, masyarakat juga harus mencegah dan mengikuti arahan Pemerintah untuk masalah kualitas udara buruk ini.” Tutupnya.
Kemenkes bersama komite juga melakukan surveilans secara berkala setiap pekan untuk memonitor laju kasus ISPA dan pneumonia di puskesmas dan rumah sakit, berikut dengan penerapan sistem kewaspadaan dini dan respons.
Dalam agenda yang sama, Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara Pro Agus Dwi Susanto mengatakan PM2,5 terbukti paling memberikan dampak pada kesehatan masyarakat, selain gas sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida, dan ozon.
Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan bersama seluruh elemen masyarakat menggalakkan penanaman pohon untuk menyerap karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) sekaligus mengurangi polusi.
Penulis : FNID