Fahd A Rafiq Berharap Indonesia Bisa Majukan Sektor Industri Lewat Unit Pendidikan Vokasi
Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP BAPERA, mendorong pengembangan pendidikan vokasi sebagai solusi untuk memajukan sektor industri di Indonesia.
BaperaNews - Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA), menyatakan harapannya agar Indonesia dapat memajukan sektor industri melalui pengembangan unit pendidikan vokasi. Dalam berbagai kesempatan, Fahd A Rafiq menekankan pentingnya pendidikan vokasi sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.
Menurut Fahd A Rafiq, pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam menjembatani kebutuhan dunia industri dengan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kerja.
"Kita harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan vokasi untuk memastikan bahwa lulusan-lulusannya siap menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks," ujar Fahd A Rafiq.
Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri sangat diperlukan untuk menciptakan program-program yang relevan dan tepat guna.
Fahd A Rafiq melihat bahwa salah satu kendala utama dalam pengembangan industri di Indonesia adalah kurangnya tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan industri.
"Banyak industri yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan tenaga kerja yang kompeten dan siap pakai. Ini menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara apa yang diajarkan di lembaga pendidikan dengan apa yang dibutuhkan oleh industri," jelasnya.
Oleh karena itu, Fahd A Rafiq mendorong adanya peningkatan kerja sama antara institusi pendidikan vokasi dengan perusahaan-perusahaan industri.
"Dengan adanya kerja sama yang erat, kurikulum pendidikan vokasi bisa disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri terkini. Ini akan sangat membantu dalam mencetak tenaga kerja yang siap pakai dan mampu bersaing di pasar global," tambahnya.
Selain itu, Fahd A Rafiq juga menyoroti pentingnya investasi dalam fasilitas dan infrastruktur pendidikan vokasi. Menurutnya, pemerintah dan pihak swasta harus bersama-sama berinvestasi dalam pengadaan peralatan modern dan fasilitas pelatihan yang memadai.
"Tanpa dukungan fasilitas yang memadai, proses belajar-mengajar di pendidikan vokasi tidak akan optimal," ujar Fahd A Rafiq.
Dalam jangka panjang, Fahd A Rafiq yakin bahwa peningkatan kualitas pendidikan vokasi akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan industri di Indonesia.
"Jika kita berhasil meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, kita akan memiliki tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan inovatif. Ini akan menjadi modal besar bagi kemajuan industri kita," tutup Fahd A Rafiq.
Pernyataan dan visi Fahd A Rafiq ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan pendidikan vokasi sebagai salah satu prioritas untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Harapan besar ini membutuhkan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, dunia industri, dan masyarakat luas.