Duolingo PHK karyawan Akibat Teknologi AI

Duolingo, penyedia aplikasi teknologi pendidikan mem-PHK sekitar 10 persen pekerja kontraknya akibat meningkatnya ketergantungan pada kecerdasan buatan (AI).

Duolingo PHK karyawan Akibat Teknologi AI
Duolingo PHK karyawan Akibat Teknologi AI. Gambar : Instagram/@duolingo

BaperaNews - Duolingo, penyedia aplikasi teknologi pendidikan, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 10 persen pekerja kontraknya. 

Perusahaan ini mengambil langkah ini sebagai respons terhadap meningkatnya ketergantungan pada kecerdasan buatan (AI). Walaupun tidak semua PHK disebabkan oleh teknologi, beberapa pekerja kontrak dilepas pada akhir 2023 untuk memberi ruang bagi perubahan terkait AI dalam cara konten dibuat dan dibagikan.

Duolingo menyatakan bahwa tidak ada karyawan tetap yang terlibat dalam PHK tersebut, dan mereka sedang berusaha mencari peran alternatif bagi semua karyawan yang diberhentikan.

Duolingo, platform tutor bahasa virtual dengan 24,2 juta pengguna aktif harian dan 5,8 juta pelanggan berbayar, telah memasukkan AI ke dalam platformnya. 

Mereka menghadirkan langganan baru yang disebut "Duolingo Max," yang menggabungkan model bahasa canggih OpenAI GPT-4 untuk menambahkan fitur-fitur bertenaga AI. 

Fitur-fitur ini mencakup percakapan penuh dengan chatbot untuk melatih keterampilan dan penjelasan AI tentang mengapa suatu jawaban benar atau salah.

Baca Juga : PHK Karyawan, Nestle Berikan Pesangon Fantastis!

CEO Duolingo, Luis von Ahn, menyebutkan dalam surat kepada pemegang saham pada November lalu, "AI Generatif mempercepat pekerjaan kami dengan membantu kami membuat konten baru secara jauh lebih cepat."

Setelah PHK karyawan tersebut, Duolingo berencana untuk semakin banyak menggunakan AI untuk tugas-tugas seperti membuat kalimat untuk kursus, menyusun daftar terjemahan yang dapat diterima, dan meninjau laporan kesalahan pengguna untuk memperbaiki kesalahan lebih cepat. 

Namun, perusahaan menegaskan bahwa mereka masih menggunakan manusia untuk memeriksa pekerjaan yang diselesaikan dengan bantuan AI.

"Kami tidak menukar keahlian manusia dengan AI," ungkap perusahaan tersebut kepada CNN. "AI adalah alat yang kami gunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, menambahkan konten baru, dan meningkatkan kursus kami dengan lebih cepat sehingga kami dapat terus mengajar ke tingkat kemahiran yang lebih tinggi."

Duolingo bukanlah satu-satunya perusahaan yang memilih mengurangi jumlah karyawan dan menggantinya dengan AI. 

Menurut laporan Resume Builder pada November 2023, 37 persen perusahaan yang disurvei menyatakan bahwa AI menggantikan pekerja pada tahun tersebut. Lebih lanjut, 44 persen perusahaan meramalkan bahwa teknologi ini akan menyebabkan PHK pada 2024.

Baca Juga : Aksi Boikot Produk Pro Israel Dikhawatirkan Bisa Kena PHK Massal