DIY Akan Wajibkan Pengunjung Pantai Selatan Pakai Pelampung Saat Berenang
Pemerintah DIY pertimbangkan wajibkan jaket pelampung untuk pengunjung Pantai Selatan. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan keselamatan wisatawan dari bahaya arus rip current.

BaperaNews - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mempertimbangkan kebijakan baru yang mewajibkan pengunjung Pantai Selatan untuk menggunakan jaket pelampung (life jacket) saat berenang.
Langkah ini diambil guna meningkatkan keselamatan wisatawan dan mengurangi risiko kecelakaan yang sering terjadi akibat arus pecah (rip current) di pantai-pantai tersebut.
Kebijakan tersebut saat ini masih dalam tahap pembahasan antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Dinas Pariwisata, serta Basarnas Yogyakarta.
Kepala BPBD DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan bahwa penerapan aturan ini bertujuan untuk melindungi wisatawan yang berenang di wilayah yang berisiko tinggi terhadap arus laut yang membahayakan.
“Kami berencana mewajibkan memakai pelampung, jadi pakai life jacket sehingga mereka walaupun berenang di tempat yang berbahaya, akan dalam keadaan aman,” ungkap Noviar dalam pernyataannya kepada Antara.
Menurut Noviar, kecelakaan laut bukan hanya terjadi pada saat cuaca buruk, tetapi juga dapat terjadi kapan saja karena kekuatan arus laut yang tak terduga.
Baca Juga : Wisata Pelajar di Pantai Drini Berakhir Tragis, 3 Orang Tewas Terseret Ombak
Oleh karena itu, penggunaan pelampung diharapkan bisa menjadi langkah pencegahan yang signifikan.
Dalam pelaksanaannya, pengawasan terhadap aturan ini akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Satlinmas Rescue Istimewa, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), nelayan, dan masyarakat setempat yang ada di sekitar pantai.
Noviar juga menambahkan bahwa kebijakan ini akan memberi peluang bagi masyarakat sekitar pantai untuk berperan serta dalam penyediaan jaket pelampung. Sistem penyewaan pelampung akan diatur seperti halnya sistem penyewaan ban renang di kolam renang.
“Nanti bisa jadi mata pencaharian baru. Masyarakat bisa menyewakan, seperti di kolam renang. Di kolam renang itu kan orang supaya aman dia nyewa ban, nah ini tmenyewa life jacket,” ujarnya.
Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap kecelakaan tragis yang terjadi di Pantai Drini, Gunungkidul, pada 28 Januari lalu.
Insiden tersebut mengakibatkan 13 siswa SMPN 7 Mojokerto terseret arus, dengan empat di antaranya meninggal dunia setelah terjebak dalam arus rip current yang sangat kuat.
Kejadian ini memicu perhatian serius dari pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca Juga : Anak Drummer Matta Band Tenggelam di Pantai Kelingking Bali Saat Studi Tur