Diduga Dianiaya, Mahasiswi Politeknik di Surabaya Ditemukan Tewas di Kamar Mandi

Seorang mahasiswi Politeknik di Surabaya ditemukan tewas di dalam kamar mandi kampus, diduga menjadi korban penganiayaan.

Diduga Dianiaya, Mahasiswi Politeknik di Surabaya Ditemukan Tewas di Kamar Mandi
Mahasiswi Politeknik di Surabaya ditemukan tewas di kamar mandi. Gambar : Freepik.com/Dok. kjpargeter

BaperaNews - Seorang mahasiswa politeknik di Surabaya, Jawa Timur inisial MRFA (20) ditemukan tewas berlumuran darah dan penuh luka di kamar mandi kampusnya, pada Minggu (05/02), .

Menurut Muhammad Yani selaku ayah korban, almarhum diduga menjadi korban penganiayaan seniornya. Ia pun mengaku mendapatkan kabar kematian anaknya pada pukul 22.48 WIB, Minggu.

Pada Senin (06/02), Yani menjelaskan bahwa ia mendapat kabar anaknya telah meninggal dunia pada pukul 22.48. Ia dikabari oleh dokter Wali Poltek bahwa anaknya sudah meninggal dunia dan berada di Rumah Sakit Sukolilo Surabaya.

Yani pun langsung pergi dari Mojokerto ke Surabaya. Akan tetapi sesampainya ia di rumah sakit, dia kaget melihat kondisi jenazah anaknya penuh luka memar.

Yani mengungkapkan jika kondisi anaknya itu bibirnya bengkak dan pecah, hidung kanan bengkak, dahi kanan kiri memar, pipi, leher dan dada memar gosong-gosong semua.

Baca Juga : Ayah Aniaya 2 Anak Kandungnya, Anak Terakhir Disiksa Sampai Meninggal

Yani pun menduga jika anaknya yang baru menginjak semester satu itu, telah menjadi korban penganiayaan seniornya di kampus. Setelah ia mengecek kondisi jenazah anaknya banyak luka-luka, kemudian ia menduga mungkin terdapat penganiayaan.

AKBP Mirzal Maulana selaku Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya membenarkan temuan itu. Selain itu, Mirzal Maulana juga mengatakan bahwa orang tua korban telah membuat laporan di Polsek Gunung Anyar. Kemudian penanganannya di-back up oleh Polrestabes Surabaya.

Akan tetapi, Mirzal Maulana menjelaskan bahwa korban sudah dimakamkan sebelum sempat diautopsi. Untuk dapat memastikan penyebab kematian mahasiswa politeknik di Surabaya tersebut, petugas pun akan melakukan autopsi.

Proses autopsi akan melibatkan Tim Inafis dan Forensik, kepolisian tempat korban dimakamkan dan tentunya keluarga korban. Mirzal Maulana menjelaskan bahwa saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa 12 orang. Selain itu, pihak kepolisian juga tengah mengumpulkan berbagai alat bukti.

Di sisi lain, belum ada pernyataan langsung dari pihak kampus mengenai penyebab kematian mahasiswa politeknik di Surabaya tersebut. 

Baca Juga : Ternyata Ini Motif Anggota Densus 88 di Depok Bunuh Sopir Taksi Online