Daftar Nama yang Diisukan Akan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Berikut daftar nama yang dikabarkan akan menjadi menteri di kabinet Prabowo Subiato - Gibran Rakabuming Raka. Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Beberapa nama menteri di kabinet Presiden Joko Widodo dikabarkan akan diambil oleh Prabowo Subianto untuk masuk dalam kabinetnya sebagai Presiden terpilih.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira dalam diskusi Polemik Trijaya yang berlangsung di Jakarta Pusat pada Sabtu (28/9).
Anggawira menegaskan bahwa beberapa menteri dari kabinet Jokowi dinilai memiliki kinerja yang baik dan dapat membantu melanjutkan pembangunan yang sudah berjalan.
"Ada (menteri dari kabinet Jokowi). Pak Prabowo sudah menyatakan bahwa menterinya Pak Jokowi bagus-bagus, jadi akan diambil beberapa. Supaya ini berkelanjutan, karena kita tidak bisa mulai dari nol. Fundamental-fundamental yang sudah ada harus bisa diakselerasi," ujar Anggawira.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) ini mengungkapkan tiga nama menteri yang berpotensi masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Nama pertama yang disebut adalah Bahlil Lahadalia, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Anggawira, Bahlil merupakan contoh profesional yang memiliki hubungan baik dengan partai politik. Selain itu, Bahlil juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, salah satu partai besar di Indonesia.
"Bahlil adalah profesional yang punya pengalaman di pemerintahan dan memiliki keterkaitan dengan parpol. Ini kombinasi yang ideal," katanya.
Nama kedua yang disebut adalah Silmy Karim, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Menurut Anggawira, Silmy telah menunjukkan kinerja yang baik dalam mentransformasi Imigrasi. Ia bahkan disebut sebagai calon kuat Menteri Kesehatan di kabinet Prabowo-Gibran.
"Silmy Karim ini kualitasnya bagus, dia mampu melakukan transformasi di Imigrasi, jadi cocok kalau masuk ke Kementerian Kesehatan," lanjutnya.
Baca Juga : Rapat Terakhir Prabowo dengan Komisi I DPR, Seluruh Pimpinan Dewan Hadir
Nama ketiga yang diisukan adalah Budi Gunadi Sadikin (BGS), yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Anggawira menilai Budi Gunadi Sadikin layak untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan. "Pak BGS juga diisukan menjadi Menteri Keuangan. Dia memimpin Kementerian Kesehatan dengan profesional, berani mengambil risiko, dan tidak terpengaruh pada popularitas. Ini yang penting, harus punya konsep," tambahnya.
Anggawira juga menegaskan bahwa di kabinet Prabowo-Gibran, banyak menteri yang akan berasal dari kalangan profesional.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa di antara mereka juga memiliki keterkaitan dengan partai politik. Menurut Anggawira, dikotomi antara profesional dan kader partai tidak lagi relevan.
"Menurut saya, sekarang bukan eranya lagi untuk membuat dikotomi antara profesional dan kader partai. Kita lihat rekam jejak dan track record mereka," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggawira juga mengingatkan bahwa Prabowo memiliki kebebasan penuh dalam menentukan siapa saja yang akan mengisi kabinetnya.
Hal ini diperkuat oleh revisi Undang-Undang Kementerian Negara yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR ke-7 Masa Sidang I Tahun 2024-2025 pada Kamis (19/9).
Revisi ini memberikan keleluasaan bagi presiden dalam menentukan struktur dan jumlah kementerian yang dibentuk.
Meski begitu, Anggawira memastikan bahwa kabinet yang dibentuk oleh Prabowo tidak semata-mata untuk mengakomodir relawan. Ada pertimbangan yang matang terkait dengan anggaran dalam pembentukan kementerian baru.
"Saya termasuk yang tidak setuju kalau kementerian terlalu banyak. Membentuk kementerian itu biayanya besar, karena harus dipikirkan anggaran rutinnya," tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa tujuan utama dari pembentukan kabinet adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Tujuannya bukan untuk mengakomodir pendukung dan relawan, tetapi untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau pekerjaan tersedia dan ekonomi tumbuh, otomatis pendukung dan relawan juga senang," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad telah menyatakan bahwa komposisi kabinet Prabowo-Gibran akan lebih banyak diisi oleh kalangan profesional atau ahli di bidangnya. Jatah menteri dari partai politik disebutkan akan lebih sedikit dibandingkan kabinet-kabinet sebelumnya.
Susunan kabinet ini diharapkan selesai sebelum pelantikan Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024. Menurut Dasco, semua persiapan, termasuk penunjukan nama-nama menteri, akan rampung antara lima hingga tujuh hari sebelum pelantikan.
Baca Juga : Kabar Baik! Prabowo Akan Siapkan Program Medical Check Up Gratis untuk 52 Juta Penduduk