Catat! Muhammadiyah Tetapkan Puasa Ramadhan pada 11 Maret 2024

Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi menetapkan awal puasa Ramadhan tahun 1445 H pada Senin, 11 Maret 2024.

Catat! Muhammadiyah Tetapkan Puasa Ramadhan pada 11 Maret 2024
Catat! Muhammadiyah Tetapkan Puasa Ramadhan pada 11 Maret 2024. Gambar : Ilustrasi Canva By Meow Creations

BaperaNews - Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2024 atau 1445 H pada Senin, 11 Maret 2024. Keputusan ini didasarkan pada hisab hakiki wujudul hilal, suatu metode penentuan awal bulan Ramadhan yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.

Surat penetapan resmi, yang ditandatangani oleh Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas, dan Atang Solihin, menegaskan bahwa awal puasa Ramadhan 2024 jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M.

Pada tanggal 10 Maret 2024, tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta ( ¢ = -07° 48' LS dan l = 110° 21' BT) adalah +00° 56' 28'' (hilal sudah wujud).

Pada saat yang sama, bulan berada di atas ufuk, menunjukkan bahwa wujudul hilal sudah terlihat, kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Baca Juga : Kapan Puasa 2024? Simak Jadwal Ramadhan 1445 H di Sini!

Selain menetapkan awal puasa Ramadhan 2024, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah juga telah menetapkan tanggal penting lainnya dalam kalender Islam. Idul Fitri 1 Syawal 1445 H ditetapkan pada Rabu, 10 April 2024.

Sementara 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Hari Arafah (9 Dzulhijjah) akan berlangsung pada Minggu, 16 Juni 2024, dan Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024.

Menariknya, tinggi bulan saat matahari tenggelam tanggal 9 April 2024 di Yogyakarta ( ¢=-07° 48' LS dan l = 110° 21' BT) adalah +06° 08' 28" (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia, bulan akan berada di atas ufuk pada saat matahari terbenam, menandakan bahwa wujudul hilal sudah terlihat.

Penggunaan metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid menunjukkan pendekatan ilmiah dan kehati-hatian dalam menentukan awal bulan Ramadhan.

Baca Juga : Apakah Berkumur Membatalkan Puasa? Ini Hukumnya!