BUMN Indonesia Bangun Proyek Kereta Api Di Filipina
BUMN membangun proyek kereta api di Filipina dengan nilai kontrak sebesar Rp 9 Teriliun. Simak berita lengkapnya!
BaperaNews - BUMN atau badan usaha milik pemerintah membangun proyek kereta api di Filipina dengan nilai kontrak Rp 9 Triliun. Presiden Filipina Ferdinand Marcos menyaksikan penandatanganan kontrak kerja untuk proyek Infrastruktur Transportasi North South Commuter Railway (NSCR) di Departemen Transportasi Filipina di Istana Malacanang, Manila hari Kamis (13/7).
“Indonesia melalui BUMN berbagi pengalaman dan kapasitas dalam pembangunan infrastruktur di Filipina. Penandatanganan kontrak tersebut ialah komitmen dari pemerintah Filipina untuk membangun sistem transportasi publik yang efisien dan inklusif dimana ditargetkan ada 800.000 commuter sampai tahun 2029” kata Dubes RI untuk Filipina Agus Widjojo hari Kamis (13/7).
Penandatanganan kontrak dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari Indonesia dan Filipina serta perwakilan negara lain terkait yaitu :
- General Manager Railway Department PT Adhi Karya (Persero) Tbk Isman Widodo
- Senior Vice President of Infrastructure Division PT PP (Persero) Tbk Pande Ketut Gede Karmawan
- Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson
- Direktur Utama PT PP Novel Arsyad.
- Menteri Perhubungan Filipina Jaime J.Bautista
- Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Filipina Cesar B.Chavez
- General Manager of Philippines National Railways Jeremy S. Regino
- Duta Besar Jepang dan Australia
- Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa
- Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA)
Baca Juga : Bocoran Tarif LRT: Mulai Rp5 Ribu Hingga Jarak Terjauh Rp 25 Ribu
Proyek kereta api Filipina ini ialah proyek infrastruktur kereta api Filipina. Dari Indonesia dimenangkan oleh PT Adhi Karya Tbk dan PT PP. Proyek pertama yang akan dikerjakan yakni CP S-01 untuk Blumentritt Extension 1,2 km viaduct atau jembatan rel yang dibuat di atas jembatan umum.
Lingkup proyek kereta api Filipina di 1 stasiun elevated Blumentritt dan 5 jembatan. Proyek ini bernilai Rp 3,2 Triliun tertanggal 17 Februari 2023. Proyek kemudian dilanjut tertanggal 26 Juni 2023 dengan nilai keseluruhan hampir Rp 9 Triliun yakni tambahan 5,8 km viaduct dengan 2 stasiun Sucat dan Bicutan serta 3 jembatan.
Proyek kereta api Filipina dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Manila, Filipina dengan membuat kereta commuter sebagai salah satu moda transportasi umum yang nyaman dan aman untuk warga disana. Memberi alternatif transportasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam sambutannya, Presiden Filipina Marcos menyebut kontrak ini ialah komitmen pemerintah Filipina untuk memberi transportasi publik yang efisien dan inklusif dan layanan terbaik bagi masyarakat Filipina.
Sedangkan Agus menyambut baik kerjasama ini dan berterima kasih atas kepercayaan Filipina pada BUMN Indonesia yang telah resmi berkontribusi untuk pembangunan Filipina. Agus menegaskan Indonesia selalu siap berbagi pengalaman dan kapasitas untuk membangun infrastruktur di Filipina demi kemajuan bersama negara-negara di Asia Tenggara.
Baca Juga : 3 KRL Impor Jepang Bakal Tiba di RI 2024, Segini Tarif Barunya!