BMKG Berikan Peringatan Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan Jawa Timur

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berikan peringatan potensi Tsunami di Pacitan Jawa Timur, Tsunaminya bisa mencapai 28 Meter

BMKG Berikan Peringatan Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan Jawa Timur
Gambar : cnnindonesia.com

BaperaNews - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga Pacitan mengenai potensi tsunami 28 Meter dalam waktu 29 menit Pacitan, Jawa Timur

Penjelasan resmi ini disampaikan oleh BMKG pada Selasa (14/9) melalui Daryono Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG

"Sebagai daerah yang berhadapan dengan zona sumber gempa megathrust, wilayah Pacitan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami," kata Daryono

Peringatan ini diberikan karena Pacitan merupakan daerah yang rawan gempa dan tsunami.

Meskipun masih dalam potensi dan belum tentu terjadi. BMKG memberikan peringatan dini serta saran agar dapat merumuskan langkah mitigasi yang tepat.

Skenario terburuk harus disiapkan guna menghindari dan mengurangi risiko gempa dan tsunami yang berpotensi terjadi. Peringatan ini telah diberitakan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada masyarakat dan pemerintah setempat agar dapat menghindari atau mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami yang mengintai pesisir selatan jawa.

“Jika masyarakat terlatih maka tidak ada istilah gugup dan gagap saat bencana terjadi. Begitu gempa terjadi, baik masyarakat maupun pemerintah sudah tahu apa-apa saja yang harus dilakukan dalam waktu yang sangat terbatas tersebut," kata Dwikorita.

Dwikorita juga menjelaskan jarak potensi genangan akan mencapai 4-6 kilometer dari bibir pantai.

Berdasarkan hasil penelitian, wilayah Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit. Adapun tinggi genangan di darat berkisar sekitar 15-16 meter dengan potensi jarak genangan mencapai 4 - 6 kilometer dari bibir pantai," kata Dwikorita dalam keterangan pers

BMKG menjelaskan peristiwa ini dikirakan terjadi karena pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Dari hasil itu, BMKG menyarankan pemerintah setempat untuk menyiapkan dan menambah jalur-jalur evakuasi yang dilengkapi oleh rambu-rambu menuju zona merah ataupun zona hijau. Juga mempersiapkan secara khusus sarana prasarana evakuasi untuk lansia dan difabel