Bertemu Prabowo, Menpora Dito Berencana Jam Olahraga di Sekolah Ditambah
Menpora Dito Ariotedjo usulkan tambahan jam olahraga di sekolah hingga satu jam per hari. Program ini bertujuan membudayakan aktivitas fisik dan membentuk bibit atlet potensial.
BaperaNews - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mengungkapkan rencana penambahan jam olahraga di sekolah setelah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
Pertemuan yang berlangsung pada Senin (9/12) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, juga membahas peluncuran program Gerakan Indonesia Bugar, Ayo Gerak, yang dirancang untuk meningkatkan aktivitas fisik siswa.
Dalam pertemuan tersebut, Dito menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menginginkan penambahan waktu olahraga di sekolah, dengan target minimal satu jam per hari. Langkah ini bertujuan untuk memacu siswa agar lebih aktif bergerak dan membudayakan olahraga sejak usia dini.
"Bapak Presiden bahkan menginginkan per hari minimal bisa satu jam, targetnya akan dilakukan secara bertahap," ujar Dito.
Penambahan jam olahraga tidak hanya mencakup kegiatan intrakurikuler di kelas, tetapi juga melalui aktivitas ekstrakurikuler. Program ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk pembentukan bibit atlet potensial di berbagai cabang olahraga.
Dalam pelaksanaannya, Gerakan Indonesia Bugar akan mengembalikan gerakan dasar senam seperti gymnastics dan atletik ke dalam rutinitas siswa. Menurut Dito, senam ini penting untuk membentuk postur tubuh yang optimal dan mengembangkan fisik generasi muda.
"Ini sekaligus bagaimana membentuk bibit-bibit atlet sejak dini, dari tingkat pendidikan paling bawah," jelasnya.
Program ini juga didukung dengan finalisasi rencana menjadikan gymnastics sebagai mata pelajaran wajib di seluruh tingkat sekolah.
Baca Juga : DPRD DKI Jakarta Dorong Kesenian Betawi Jadi Ekstrakurikuler di Sekolah
Gymnastics, yang dikenal sebagai salah satu cabang olahraga dasar, diharapkan mampu memperkuat fisik dan karakter siswa untuk mendukung pengembangan di berbagai cabang olahraga.
Rencana besar ini melibatkan kolaborasi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Menteri Pendidikan, Abdul Mu'ti, turut hadir dalam pembahasan dengan Presiden Prabowo untuk memastikan integrasi program olahraga ke dalam sistem pendidikan nasional. Keduanya menargetkan implementasi program ini pada akhir tahun.
Selain meningkatkan jam olahraga, pemerintah juga akan menyediakan fasilitas yang memadai di sekolah sebagai bagian dari program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Langkah ini mencakup pembangunan infrastruktur olahraga sehingga seluruh siswa memiliki akses yang setara untuk berpartisipasi.
Meski targetnya adalah satu jam olahraga per hari, Dito menegaskan bahwa implementasi akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah ingin memastikan kesiapan sekolah, guru olahraga, serta fasilitas pendukung sebelum program diluncurkan secara penuh.
Dengan pendekatan bertahap ini, diharapkan gerakan olahraga dapat diterapkan secara berkelanjutan. Penambahan jam olahraga dan gerakan senam di sekolah diharapkan menciptakan generasi muda yang sehat, berkarakter, dan memiliki potensi besar di bidang olahraga.
Baca Juga : Kemendikdasmen: Coding dan AI Diperkenalkan di Sekolah Dasar Mulai 2025