Berbaring di Bantalan Rel, Pria Depok Tewas Ditabrak Kereta

Seorang pria di Depok tewas ditabrak KRL (kereta rel listrik) commuterline Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok karena berbaring di bantalan rel kereta.

Berbaring di Bantalan Rel, Pria Depok Tewas Ditabrak Kereta
Ilustrasi Foto Pria di Depok tewas ditabrak kereta. Gambar : Liputan6.com/Muhamad Ridlo

BaperaNews - Seorang pria Depok tewas ditabrak KRL (kereta rel listrik) commuterline Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok pada Senin (6/2) karena berbaring di bantalan rel kereta

Pria Depok tersebut berinisial S (58), ia membaringkan tubuhnya di bantalan rel kereta Jakarta - Bogor pada Senin (6/2) pukul 09.30 WIB. Kejadian disaksikan sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi.

Panit Reskrim Polsek Pancoran Mas Ipda Wahyu menjelaskan kronologi kejadian pria Depok tewas ditabrak kereta. “Ketika saksi sedang menjaga rel kereta, ada seorang pria berjalan di sisi rel kemudian berbaring di tengah rel. Tidak lama kemudian kereta datang dan langsung menabrak tubuh korban, korban terseret sekitar 15 meter dari titiknya berbaring” tuturnya.

Sebelum ditabrak kereta, korban sempat diteriaki para warga yang berada di sekitar rel agar segera pergi dan beranjak dari tidurnya, namun korban tidak mendengar teriakan tersebut.

“Saksi sempat memanggil korban, bilang ada kereta yang akan datang, namun korban tidak mendengar teriakan dari saksi” imbuh Wahyu.

Korban ialah warga Kemayoran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Jenazah pria Depok tewas ditabrak kereta telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Korban mengalami kejadian mengerikan ini akibatnya kelalaiannya sendiri yang sengaja berbaring di bantalan rel kereta, belum diketahui apakah aksinya bentuk upaya bunuh diri atau murni kelalaian.

Baca Juga : Pria di Tangerang Tewas Tertabrak Kereta Usai Cari sinyal Sampai ke Pinggir Rel

Kasat Lantas Polres Metro Depok AKBP Bonafico Surano menambahkan, dari keterangan para saksi, korban memang terlihat sengaja berada di rel kereta api, berjalan ke sisi rel dan kemudian berbaring di bantalan rel kereta.

“Korban memang tidak mendengar teriakan saksi, korban sampai terseret 15 meter jauhnya dari titiknya berbaring (usai tertabrak KRL)” pungkasnya.

Sedangkan Ketua RT 15 RW 06 Bojong Pondok Terong Mudhori menjelaskan kondisi jenazah korban yang digilas hingga terseret kereta listrik sejauh 15 meter, kondisi tubuh jenazah terpisah, hingga korban susah dikenali identitasnya di awal kecelakaan. “Korban ini pergelangan kakinya lepas dua-duanya, kepalanya juga lepas (karena terseret kereta listrik)” beber Mudhori.

Berada di sekitar lintasan kereta memang seharusnya hal yang wajib dihindari, apapun kondisinya, meski tidak ada kereta lewat, dilarang untuk berada di dekat atau di sekitar rel kereta api, sebab rel kereta api hanya untuk perlintasan kereta, tidak diperkenankan untuk tempat beraktivitas terlebih untuk duduk atau berbaring.

Baca Juga : Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Pensiunan Polisi, Tapi Malah Jadi Tersangka