Apa Arti Solulu dan Delulu dalam Kencan Online? Ini Penjelasannya!

BaperaNews - Dunia kencan online telah menjadi panggung bagi tren-tren baru, tidak hanya terbatas pada pertemuan dan interaksi, tetapi juga dalam penggunaan istilah yang menjadi bagian dari bio para pengguna.

Salah satu tren terbaru yang sedang viral di kalangan Generasi Z adalah istilah 'delulu' dan 'solulu', yang rupanya tidak hanya mencuri perhatian di ranah media sosial tetapi juga merambah dunia kencan online, khususnya di aplikasi kencan populer seperti Tinder.

Menurut data Year In Swipe 2023 yang baru-baru ini dirilis oleh Tinder, istilah 'delulu' mulai menarik perhatian pengguna aplikasi kencan sejak tanggal 23 Februari dan mencapai puncak popularitasnya pada 23 September.

Dalam bio Tinder, kata 'delulu' bahkan telah disematkan sebanyak 58 kali dengan variasi penggunaan seperti 'Jika kamu delulu, akulah solulumu', 'Tinggi, cakep, dan delulu', hingga 'Change my delulu into trululu'.

Untuk memahami makna di balik istilah-istilah tersebut, kita dapat merujuk pada Urban Dictionary. 'Delulu' ternyata merupakan kependekan dari kata dalam bahasa Inggris, 'delusional'. Sementara 'solulu' adalah variasi dari kata 'solution' atau solusi, dan 'trululu' adalah istilah lain untuk 'true' atau benar.

Baca Juga : Tinder Rilis Kursus Dating Online, Beri Panduan Bagi Pejuang Swipe Right

Dalam konteks Urban Dictionary, 'delusional' memiliki arti bersifat delusi atau khayalan. Ini mencakup perilaku seseorang yang suka berkhayal menjadi pasangan idolanya, meskipun kenyataannya tidak sesuai dengan imajinasi tersebut.

Dengan kata lain, 'delulu' sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak realistis, hanya ada dalam dunia imajinasi atau pikiran.

Di sisi lain, 'solulu' atau solusi adalah kata yang bermakna penyelesaian, pemecahan masalah, atau jalan keluar. Sedangkan 'trululu' atau true berarti benar, mengacu pada fakta atau kenyataan yang dapat dipercaya.

Meskipun istilah 'delulu' sudah hadir sejak tahun 2014, ia baru-baru ini kembali viral, terutama di kalangan Gen Z yang aktif di berbagai platform media sosial.

Penggunaannya yang kreatif dalam bio Tinder menunjukkan bahwa istilah ini tidak hanya berfungsi sebagai ungkapan dalam keseharian tetapi juga menjadi bagian dari identitas digital di dunia kencan online.

Baca Juga : Ghosting Orang di Bumble Dianggap Tindakan Bullying