Andy F Noya : Kereta Cepat Sampai Kiamat Tak Balik Modal ? Ini Jawaban Erick Thohir
Andy F Noya sempat bertanya di acara Kick Andy Terkait dengan kereta cepat yang tak balik modal sampai kiamat, Begini Jawaban Erick Thohir
BaperaNews - Kata Menteri BUMN Erick Thohir soal kereta cepat sampai kiamat pun tak akan balik modal dijelaskan pada program Kick Andy yang tayang di Metro TV hari Minggu, 14/11/2021. Menanggapi pernyataannya tentang investasi proyek kereta cepat Jakarta – Bandung yang sebelumnya disampaikan oleh ekonom INDEF senior, Faisal Basri.
Menurut Erick, investasi proyek kereta cepat ini memang sifatnya jangka panjang, manfaatnya akan dirasakan tidak hanya beberapa tahun saja namun hingga 30 atau 40 tahun ke depan. “Ya memang manfaatnya itu lama, kita semua mungkin nggak akan merasakan manfaatnya sampai kita meninggal, mungkin yang akan menikmati kenyamanan dan segalanya adalah anak-anak cucu kita” ungkapnya.
“Saya enggak bilang penilaian pengamat itu salah, tapi harus berdasarkan pemikiran demand dan supply, saya enggak minat debat karena saya sendiri bukan ahli ekonom” imbuh Erick. Dia pun memberi contoh negara Korea Selatan yang telah menghabiskan separuh dana APBN nya sejak tahun 1960 untuk membangun infrastruktur kota yang canggih termasuk kereta cepat, padahal saat itu mereka masih termasuk negara miskin setelah dilanda perang besar.
Hal itu kata Erick menjadi salah satu alasan yang membuat Korea Selatan kini mampu bangkit dan menjadi negara maju. “Nah kita juga harus memiliki pemikiran yang sama, manfaat dan konteksnya itu jangka panjang” ujarnya.
Karenanya menurut Erick, proyek kereta cepat Jakarta – Bandung / KCJB ini harus diselesaikan meski terjadi berbagai halangan seperti pembengkakan biaya. Konsekuensinya, pemerintah harus siap mengguyurkan banyak dana APBN, padahal sebelumnya dalam perpres 107 / 2015 dijelaskan tak akan ada dukungan dari dana APBN dan tidak ada jaminan pembiayaan dari pemerintah.
“Saat saya mulai menjabat jadi menteri BUMN, proyek kereta cepat Jakarta – Bandung ini sudah dijalankan 60% lebih, masa harus berhenti? Ya kalau memang berhenti maka uangnya akan terbakar, semua yang diusahakan sia-sia, semuanya jadi besi tua. Jadi lebih baik fokus pada perekonomian agar proyek ini bisa berjalan lancar, toh nanti jika sudah rampung, masyarakat dan pemerintah sendiri yang akan menerima manfaatnya, keuntungan tetap akan jalan sendiri.” Ujar Erick.