Agar Tak Antre Panjang, Kemenkes Batasi Cek Kesehatan Gratis 30 Orang Per Hari
Kemenkes RI gelar program Cek Kesehatan Gratis di puskesmas seluruh Indonesia, dengan kuota 30 orang per hari untuk mencegah antrean panjang.

BaperaNews - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mulai melaksanakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) serentak di seluruh puskesmas Indonesia pada Senin (10/2).
Program ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
Namun, Kemenkes membatasi jumlah peserta yang dapat mengikuti program tersebut sebanyak 30 orang per hari di setiap puskesmas guna mencegah antrean panjang yang bisa membuat pasien dan tenaga medis merasa kelelahan.
Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, menjelaskan bahwa pembatasan ini diberlakukan agar proses cek kesehatan berjalan lancar tanpa menimbulkan kelelahan pada pasien dan tenaga medis.
“Sehari 30, kalau misalnya ternyata penuh di hari berikutnya. Jadi kalau 1 orang, misalnya dia ulang tahun di bulan Maret, maka dia punya waktu satu bulan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas yang jadi rujukannya,” ujar Azhar saat ditemui di Puskesmas Beji, Depok, pada Senin (10/2).
Azhar menambahkan bahwa meskipun setiap puskesmas hanya dapat melayani 30 orang per hari, setiap peserta tetap memiliki waktu satu bulan untuk menggunakan fasilitas Cek Kesehatan Gratis ini.
Jika jadwal di bulan yang bersangkutan sudah penuh, warga masih bisa mendaftar di bulan berikutnya dengan voucher yang diberikan pada saat pendaftaran.
"Untuk yang ulang tahun di bulan Januari, Februari, dan Maret ini vouchernya atau tiketnya itu berlaku sampai bulan April, jadi yang bulan Januari sudah lewat nggak usah khawatir," ungkap Azhar.
Baca Juga : Cek Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun, Ini Syarat dan Cara Ikutnya!
Program Cek Kesehatan Gratis ini bisa diikuti oleh warga yang memiliki KTP dengan menunjukkan kartu identitas tersebut saat mendaftar.
Syaratnya sangat sederhana, hanya membutuhkan KTP yang menunjukkan tanggal lahir. Azhar juga menegaskan bahwa program ini tidak memerlukan syarat tambahan seperti BPJS Kesehatan.
"Bawa KTP ulang tahunnya. Cukup itu, cukup KTP aja. Enggak perlu (lampirkan BPJS) karena ini adalah kewajiban negara terlepas dari program BPJS, walaupun nanti tindaklanjutnya pakai BPJS," jelasnya.
Azhar menambahkan bahwa program ini diluncurkan sebagai bagian dari upaya Kemenkes untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih merata kepada masyarakat, terutama dalam rangka memperingati ulang tahun mereka.
Dalam praktiknya, masyarakat yang memiliki tanggal lahir pada bulan tertentu bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis di puskesmas yang telah ditunjuk.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin sebagai upaya pencegahan penyakit.
Lebih lanjut, Azhar mengungkapkan bahwa meskipun hanya ada 30 orang yang bisa diterima setiap harinya di setiap puskesmas, program ini tetap memberikan kesempatan bagi setiap warga yang sudah mendapatkan voucher atau tiket untuk memanfaatkan fasilitas ini dalam jangka waktu yang cukup panjang.
“Kami batasi dulu 30 (per puskesmas) supaya dokternya nggak capek, nggak jadi beban, masyarakat juga antreannya nggak terlalu panjang,” jelasnya.
Baca Juga : Mulai Juli 2025 Ada Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa SD, SMP, dan SMA