20 Relawan Berganti-gantian Gotong Pendaki Berbobot 100 Kg yang Cedera di Gunung Lawu
Pendaki asal Jakarta yang memiliki berat badan sekitar 100 kilogram dievakuasi dari Gunung Lawu akibat cedera engkel parah. Sebanyak 20 relawan turun tangan untuk menolong pendaki tersebut.

BaperaNews - Seorang pendaki asal Jakarta berinisial R terpaksa dievakuasi dengan tandu setelah mengalami cedera saat turun dari Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Pendaki yang memiliki berat badan sekitar 100 kilogram itu mengalami keseleo parah di bagian engkel dan tidak dapat melanjutkan perjalanan secara mandiri.
Relawan Gunung Lawu, Eko, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi pada Rabu (29/1). R yang mendaki bersama rombongan berjumlah 20 orang sejak Minggu (26/1) terjatuh saat berada di Pos 3 jalur pendakian Candi Cetho. Lokasi tersebut diketahui licin akibat curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini.
"Engkelnya bengkak dan karena berat badannya sekitar 100 kilogram, dia tidak bisa memaksakan turun sendiri," ujar Eko saat dihubungi pada Kamis (30/1).
Evakuasi dilakukan oleh sekitar 20 relawan yang bergantian menggotong R menggunakan tandu. Proses ini berlangsung selama lima jam dan menghadapi berbagai kendala, terutama medan yang licin dan cuaca yang kurang bersahabat.
Dalam sekali perjalanan, empat orang relawan bertugas mengangkat tandu secara bergantian untuk mengurangi kelelahan.
"Kendalanya karena kondisi jalur yang licin dan cuaca yang sering hujan. Sekitar 20 personel relawan bergantian menggotongnya karena kelelahan. Sekali jalan, ada empat orang yang mengangkat tandu," jelas Eko.
Baca Juga : Pendaki Gunung Bawakaraeng Alami Kelaparan dan Hipotermia Saat Ditinggal Rombongan
Ia menambahkan bahwa kejadian seperti ini seharusnya menjadi pelajaran bagi para pendaki untuk lebih berhati-hati, terutama saat musim hujan.
Jalur pendakian yang licin dapat meningkatkan risiko cedera, terutama bagi pendaki yang kurang berpengalaman atau memiliki kondisi fisik yang kurang mendukung.
"Kami berharap para pendaki lebih waspada. Saat ini cuaca di Gunung Lawu sering hujan, yang membuat jalur pendakian menjadi lebih licin dan berlumpur," imbuhnya.
Menurut data dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), selama libur panjang kali ini, sudah ada empat kasus evakuasi terhadap pendaki yang mengalami cedera di Gunung Lawu.
Hal ini menunjukkan bahwa risiko kecelakaan di gunung ini meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pendaki.
Selama libur panjang Imlek 2025, jalur pendakian Gunung Lawu mengalami lonjakan jumlah pendaki yang cukup signifikan.
Pada Minggu (26/1/2025), tercatat lebih dari 1.400 orang mendaki melalui jalur Candi Cetho. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal yang biasanya hanya sekitar 700 pendaki per hari.
"Total jumlah pendaki selama libur panjang ini belum bisa dipastikan, tapi kemungkinan mencapai 3.000 orang. Jalur via Candi Cetho menjadi favorit karena memiliki pemandangan sabana yang menarik bagi para pendaki," tambah Eko.
Baca Juga : Pendaki Wanita yang Hilang di Gunung Slamet Akhirnya Ditemukan dalam Kondisi Selamat