2 Jasad Ditemukan Membusuk di dalam Roda Pesawat JetBlue AS
Dua jasad ditemukan membusuk di roda pesawat JetBlue di Bandara Fort Lauderdale. Insiden ini memicu kekhawatiran keamanan bandara di tengah liburan akhir tahun.
BaperaNews - Dua jasad ditemukan membusuk di dalam roda pendaratan pesawat JetBlue yang tiba di Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood, Selasa (27/12/2024).
Penemuan mayat tersebut memicu kekhawatiran baru terkait keamanan penerbangan di tengah periode perjalanan liburan yang sibuk.
Jasad-jasad itu ditemukan pada Senin malam (6/1) selama pemeriksaan rutin pasca-penerbangan.
“Identitas mereka masih belum diketahui, dan penyelidikan sedang berlangsung untuk mengetahui bagaimana mereka bisa masuk ke pesawat,” ujar pihak JetBlue dalam pernyataan resminya.
Pesawat tersebut terakhir kali terbang dari Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK) di New York sebagai Penerbangan 1801.
Menurut data pelacakan penerbangan dari FlightAware, pesawat Airbus A320 itu mendarat di Fort Lauderdale pada pukul 23.10 waktu setempat. Sekitar 16 menit setelahnya, seorang teknisi melaporkan bahwa ada dua pria dalam kondisi tak bernyawa di area roda pendaratan.
Laporan tersebut dikonfirmasi oleh Kantor Sheriff County Broward, dengan kode “Signal 7” yang menandakan kematian.
Juru bicara Kantor Sheriff County Broward, Carey Codd, mengatakan bahwa kondisi jasad menunjukkan pembusukan parah.
“Kantor Pemeriksa Medis County Broward akan melakukan otopsi untuk menentukan penyebab kematian kedua individu tersebut,” tambahnya. Hingga saat ini, identitas mereka belum dapat dipastikan.
Meski insiden tersebut tidak memengaruhi operasional bandara, juru bicara Departemen Penerbangan Broward County, Arlene Satchell, menyebutkan bahwa situasi ini menyayat hati.
Baca Juga : Viral! Penumpang Pesawat Batik Air Diturunkan Paksa Usai Tolak Pakai Seat Belt
“Kami berkomitmen untuk mendukung penyelidikan dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memahami bagaimana hal ini terjadi,” ujar JetBlue dalam pernyataannya.
Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) kini tengah menyelidiki insiden ini bersama pihak maskapai, bandara, dan otoritas hukum lainnya.
Meski demikian, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyatakan bahwa insiden ini tidak melibatkan awak penerbangan atau operasi pesawat secara langsung sehingga mereka tidak ikut menyelidiki.
Insiden ini bukanlah yang pertama kali terjadi. FAA mencatat bahwa kompartemen roda pendaratan sering menjadi lokasi penyusupan.
Para penyusup biasanya tidak menyadari bahaya ruang sempit tersebut, termasuk risiko tergencet saat roda ditarik atau kehilangan kesadaran akibat kekurangan oksigen di ketinggian jelajah.
Dua minggu sebelumnya, jasad seorang penyusup ditemukan di ruang roda pesawat United Airlines yang terbang dari Chicago ke Maui, Hawaii.
Dalam laporan FAA pada 2011, sekitar 80 persen penyusup di ruang roda pendaratan pesawat meninggal akibat kondisi ekstrem di area tersebut.
Insiden ini menyoroti celah keamanan bandara yang dapat dimanfaatkan oleh orang-orang untuk menyusup.
Mary Schiavo, mantan Inspektur Jenderal Departemen Transportasi AS, menyatakan bahwa penyusupan semacam ini menimbulkan ancaman serius.
“Orang-orang ini tampaknya hanya ingin bepergian ke suatu tempat, tetapi potensi bahayanya bagi penerbangan sangat besar,” katanya kepada CNN News Central.
Dalam beberapa pekan terakhir, dunia penerbangan juga diguncang berbagai insiden, termasuk ledakan pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang dari total 181 penumpang.
Kejadian-kejadian ini mempertegas pentingnya pengawasan keamanan yang lebih ketat di bandara.
Menurut FlightAware, pesawat Airbus A320 tersebut telah beroperasi hampir sepanjang hari pada 26 Desember 2024.
Pesawat memulai penerbangan dari Kingston, Jamaika, ke New York, sebelum melanjutkan perjalanan ke Salt Lake City dan kembali ke JFK. Pada malam harinya, pesawat terbang ke Fort Lauderdale, tempat jasad ditemukan.
Baca Juga : Pesawat Super Air Jet Lakukan Pendaratan Darurat di Bandara Juanda Surabaya