2 Bayi yang Tertukar di Bogor Jadi Anak Angkat Polres Bogor

Kisah bayi tertukar di Bogor akhirnya akan diadopsi oleh Polres Bogor. Tahapan adopsi ini akan diawasi oleh Kementerian PPPA.

2 Bayi yang Tertukar di Bogor Jadi Anak Angkat Polres Bogor
2 Bayi yang Tertukar di Bogor Jadi Anak Angkat Polres Bogor. Gambar : Pexels/Kübra Kuzu

BaperaNews - Dua bayi yang sebelumnya diketahui tertukar di sebuah rumah sakit di Bogor, kini secara resmi menjadi anak angkat Polres Bogor setelah tertukar selama setahun.

Dengan demikian, kedua bayi tersebut kini memiliki tiga orang tua, yaitu orang tua biologisnya, orang tua yang membesarkannya, serta Polres Bogor.

Hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor ini menunjukkan persentase kecocokan sebesar 99,99% bahwa bayi-bayi tersebut memang tertukar.

"Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri, ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor, bahwa anak tersebut memang tertukar," ungkap Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Kasus bayi tertukar ini mendapatkan perhatian khusus dari Polres Bogor. Tak hanya itu, Polres Bogor kini turut serta dalam tanggung jawab perkembangan kedua bayi tersebut.

"Kedua bayi tersebut, dengan izin Bapak Kapolda, kami angkat menjadi anak angkat Polres Bogor. Tanggung jawab terhadap mereka kini ada pada tiga pihak: ayah biologis, ibu biologis, dan Polres Bogor sebagai orang tua tambahan," jelas AKBP Rio. 

Baca Juga : Hasil Tes DNA Bayi di Bogor Dipastikan Tertukar

Proses adaptasi dan penyesuaian anak kepada orang tuanya adalah hal yang penting. Dalam rangka itu, tahapan khusus disusun oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

"Langkah-langkah penyesuaian pengembalian anak dari ibu S ke ibu D, dan sebaliknya, akan melalui tahapan yang telah disepakati," kata Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar.

Pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Bogor, juga telah menyiapkan rumah bersama untuk kedua bayi tersebut selama satu bulan. Hal ini dilakukan agar proses adaptasi antara orang tua dengan bayi yang sebenarnya dapat berjalan dengan baik.

"Kita telah membuat rumah bersama di Polres Bogor dengan jadwal yang telah disepakati, agar proses bonding antara orang tua dengan si anak terjalin dengan baik," tambah AKBP Rio.

Kasus bayi tertukar di Bogor seperti ini tentu menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama bagi rumah sakit dan tenaga medis yang terlibat langsung. Dengan kerjasama yang baik antara pihak rumah sakit, keluarga, kepolisian, dan instansi terkait lainnya, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.

Polres Bogor berkomitmen untuk memastikan kesejahteraan kedua bayi ini dan mendukung penuh proses adaptasi mereka dengan keluarga biologis masing-masing.

Kedua bayi yang menjadi korban dari kasus bayi tertukar ini diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di tengah-tengah keluarga dan komunitas yang mendukungnya. 

Baca Juga : Seorang Bayi Alami Kritis Setelah Diberi Susu Formula Oleh Perawat RS