Waspada! Ada Modus Penipuan Undangan Pernikahan untuk Sedot Rekening Via WhatsApp
Aksi modus penipuan untuk menyedot isi rekening kembali terjadi melalui WhatsApp, kali ini dengan modus tebar undangan pernikahan.
BaperaNews - Aksi modus penipuan untuk penyedotan isi rekening kembali terjadi melalui platform WhatsApp, kali ini dengan modus penipuan undangan pernikahan.
Pelaku mengirim file dengan nama undangan pernikahan, meski berjudul undangan pernikahan, file tersebut sebenarnya format APK atau aplikasi untuk Android.
Pada pesan yang dikirim, pengirim tidak menyebut identitasnya, hanya meminta agar penerima membuka file APK berjudul undangan pernikahan yang ia kirim dengan dalih agar mengetahui informasi tentang pernikahan yang disampaikan.
Aksi modus penipuan undangan pernikahan ini tidak jauh berbeda dari modus sebelumnya yang sempat ramai, yakni pesan mendapat paket padahal isinya aplikasi untuk mencuri layanan mobile banking.
“Kelihatan ya rekayasa sosialnya, soalnya berubah jadi undangan nikah, intinya sama saja, untuk mengecoh korban agar menginstal aplikasi itu yang sebenarnya untuk mencuri OTP SMS Mobile Banking” tutur Pengamat Keamanan Siber Alfons Tanujaya pada Jumat (27/1).
Kemungkinan besar penerima pesan ini ialah korban yang telah diketahui data kredensialnya oleh penipu seperti USER ID dan Password, hingga PIN transaksinya.
“Mungkin data ini sudah menyebar, ketika saat penipuan kenaikan biaya admin tahun 2022 lalu, saya perkirakan data tersebut sudah tersebar di kalangan penipu” imbuhnya.
Alfons Tanujaya menyarankan agar masyarakat segera mengubah PIN dan password data keuangannya, serta tidak menggubris pesan yang mencurigakan, terlebih jika pesan tersebut meminta pengguna untuk mengisi data pribadi atau memasang aplikasi tertentu.
Baca Juga : Viral Modus Baru Penipuan Kurir Kirim Foto, Saldo Rekening Bisa Ludes
BRI Sampaikan Edukasi
Direktur Layanan dan Jaringan BRI Andrijanto menghimbau masyarakat agar lebih hati-hati dengan modus kejahatan perbankan baru ini, ia berharap tidak ada korban.
“Nasabah agar senantiasa waspada pada berbagai modus kejahatan sosial engineering, data pribadi dan data transaksi harus dijaga tidak hanya oleh Bank namun juga oleh nasabah” tuturnya.
Andrijanto menyebut BRI terus memberi edukasi dan himbauan kepada nasabah agar selalu berhati-hati, tidak mengunduh atau mengakses aplikasi yang tidak resmi, jika mendapat pesan yang mencurigakan, dihimbau agar segera menghubungi kontak resmi BRI atau ke kantor cabang langsung.
Jangan ragu untuk lapor kepada pihak Bank atau aparat berwenang jika mengetahui tindak kejahatan perbankan yang bisa merugikan masyarakat dan nasabah secara umum, terus update informasi resmi hanya dari akun atau website resmi milik Bank.
Baca Juga : Pria Harus Baca! Modus Penipuan Baru, Berkedok Pelecehan Seksual