Dianggap Jijik, Kini Tinja Bisa Jadi Obat Penyakit
Tinja atau kotoran manusia dianggap sebagai suatu yang menjijikan dan wajib dihindari. Namun, kini tinja bisa dijadikan sebagai obat penyakit.
BaperaNews - Tinja atau kotoran manusia selama ini dikenal sebagai sesuatu yang menjijikkan, wajib dihindari, bahkan tidak cuci tangan setelah buang besar sudah dianggap sebagai tindakan yang beresiko penyakit. Lalu apakah tinja bisa jadi obat penyakit? simak penjelasannya di bawah ini.
Apakah tinja bisa jadi obat penyakit?
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) tinja memiliki manfaat sebagai obat untuk manusia. FDA telah menyetujui penggunaan obat bernama Rebyota yang dibuat dari kotoran manusia.
Rebyota dibuat dengan cara transplantasi tinja, dari tinja orang tertentu yang telah diseleksi dan disaring, jadi bukan dari tinja orang sembarangan.
Ferring Pharmaceuticals mengungkap FDA menyetujui obat dari tinja tersebut bukan tanpa alasan, namun berdasarkan uji klinis fase 3. Dari uji klinis yang dilakukan, Rebyota terbukti memiliki keunggulan berupa plasebo yang mampu mengurangi kekambuhan penyakit infeksi Clostridium difficile (CDI).
Pasien yang jadi objek penelitian tidak mengalami diare CDI selama waktu 8 minggu, bahkan setelah uji coba pengobatan selesai yang dilakukan obat ini hanya bisa diberikan kepada mereka yang berumur lebih dari 18 tahun, belum dilakukan penelitian untuk orang di bawah 18 tahun.
Baca Juga : UNICEF Sebut 70% Sumber Air Minum Di Indonesia Tercemar Limbah Tinja
Ada efek samping yang dialami pasien selama penggunaan obat Rebyota, yakni sakit perut, kembung, diare, gas, dan mual.
CDI ialah penyakit infeksi serius yang bisa berujung kepada kematian, infeksi ini menyerang tanpa memandang usia. Infeksi menyebabkan diare parah, nyeri perut, demam, hilang nafsu makan, dan radang usus besar.
Belum ada penelitian lain tentang tinja jadi obat penyakit, selain yang telah disetujui FDA. Selama ini tinja dilarang untuk dikonsumsi, makanan atau minuman yang terpapar tinja misalnya dari saluran air, bahkan menghirup bau tinja saja dianggap sudah berbahaya untuk kesehatan manusia.
Illinois Poison Center sebelumnya menyebut tinja mengandung bakteri seperti e.coli, shigella. dan salmonella. Maka jika seseorang terpapar tinja bisa timbul gejala mirip keracunan makanan seperti diare dan demam. Jangankan mengkonsumsi, jika tidak mencuci tangan usai buang air besar pun bisa beresiko terkontaminasi bakteri.
Sebab itu selama ini tidak pernah dilakukan penelitian atau keinginan untuk membuat sesuatu yang bisa dikonsumsi manusia dari tinja. Belum ada informasi lebih lanjut apakah obat Rebyota yang dibuat dari transplantasi tinja ini akan diedarkan secara luas.
Baca Juga : Menahan Kentut Ternyata Bisa Keluar Dari Mulut Loh!