TransJakarta Dukung UMKM, Sediakan 30 Persen Ruang di Area Halte
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengalokasikan hingga 30 persen ruang di sejumlah halte untuk gerai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
BaperaNews - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) memprioritaskan pengembangan ekonomi di DKI Jakarta dengan mengalokasikan hingga 30 persen ruang di sejumlah halte untuk gerai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Upaya ini diimplementasikan guna memberikan dukungan langsung terhadap sektor UMKM yang kini menjadi tulang punggung perekonomian di ibu kota.
Direktur Pelayanan dan Bisnis TransJakarta, Fadly Hasan, menyatakan bahwa kebijakan alokasi ruang ini berlaku di beberapa halte TransJakarta, dimana 20-30 persen area direservasi khusus untuk UMKM.
Bukan hanya sekadar alokasi, TransJakarta juga menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga terkait untuk melibatkan UMKM dalam aktivitas di sejumlah halte. TransJakarta memastikan pelayanan bagi pelaku UMKM yang ingin membuka usaha di halte-halte tersebut.
Dengan melibatkan Divisi Komersial TransJakarta, pihaknya memperluas peluang bagi para pengusaha UMKM yang berminat untuk mengisi ruang di halte, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati fasilitas yang tersedia di sekitar halte TransJakarta.
Fadly Hasan menekankan komitmen TransJakarta dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Salah satu fokus utama adalah bisnis dan optimalisasi aset yang dimiliki oleh TransJakarta.
Upaya ruang UMKM di halte TransJakarta ini mencakup optimalisasi tata ruang publik untuk memberdayakan masyarakat, mengusung konsep sharing economy, lifestyle, dan pariwisata.
Baca Juga : TransJakarta Ubah Nama Halte, Berikut Daftarnya!
Contoh nyata dari implementasi kebijakan ini terlihat di Halte CSW di Bundaran HI dan Halte Dukuh Atas. Kedua halte tersebut menyajikan beragam ritel yang dapat dinikmati oleh pengguna TransJakarta, mulai dari minimarket, kedai kopi, hingga usaha UMKM.
Selain itu, TransJakarta berusaha menciptakan pengalaman unik di halte-halte dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti konser kecil, fashion show untuk produk lokal, peluncuran produk, dan kegiatan komunitas lainnya.
Pihaknya juga aktif dalam menyambut perayaan tahun baru bersama Pemerintah Provinsi DKI di Bundaran HI, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati momen tersebut sambil menikmati fasilitas di sekitar halte.
Pada tahun 2023, pendapatan non-tiket (NFB) TransJakarta mencapai Rp120 miliar, mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp61,3 miliar.
Indeks kepuasan pelanggan pada tahun 2023 juga mencapai skor 4,42 dari skala 5,00, menunjukkan penerimaan positif dari pengguna jasa TransJakarta.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Welfizon Yuza, menekankan bahwa jumlah pelanggan TransJakarta selama tahun 2023 mencapai 280 juta orang.
Angka ini menjadi dorongan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menetapkan target pelanggan TransJakarta pada tahun 2024 sebanyak 340 juta pelanggan.
Untuk mencapai target tersebut, fokus utama adalah peningkatan kualitas integrasi TransJakarta, perbaikan integrasi dengan operator berbasis jalan, serta peningkatan integrasi antarmoda dengan MRT, LRT, dan sarana transportasi lainnya.
Baca Juga : Benarkah Tarif Transjakarta Akan Diubah Sesuai dengan Status Ekonomi?