Warga Semarang Demo Minta Ganti Rugi Tanah Proyek Tol
Warga Desa Bendono dan Sriwulan, Semarang dan Demak, melakukan demo tuntutan ganti rugi tanah yang terdampak proyek tol Semarang-Demak.
BaperaNews - Ratusan warga Demak dan sejumlah warga yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Rakyat Terdampak Tol Semarang-Demak melakukan aksi demo di Jalan Pahlawan Semarang, Jawa Tengah pada hari Senin (31/7) untuk menuntut ganti rugi pembayaran proyek tol Semarang-Demak yang belum mereka terima.
Demo warga Semarang dan Demak ini menagih janji yang hingga saat ini tidak jelas padahal proyek tol Semarang-Demak telah berjalan. Demo ganti rugi tanah proyek tol ini mempermasalahkan soal pemerintah yang tidak jelas dalam pembayaran uang ganti rugi pada warga terdampak.
Massa menyebut nama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Presiden RI Jokowi yang menurut mereka menjadi orang paling bertanggung jawab atas kasus ini. Warga sedih uang ganti rugi tanah mereka tak kunjung diberi pemerintah.
“Pak Presiden Jokowi dan Pak Ganjar yang terhormat, tanah kami terkena fenomena alam disebut tanah musnah dan kemudian tidak diganti rugi oleh BPN. Padahal jelas pada amanah Pak Jokowi bahwa tidak ada yang namanya tanah musnah dan semua harus diganti rugi” kata salah seorang pendemo warga Semarang dan Demak terkait demo ganti rugi tanah proyek tol tersebut.
Baca Juga : Pria Ditemukan Bersimbah Darah di Semarang, Diduga Korban Pembunuhan
Hal senada disampaikan Kepala Desa Bendono, Demak Agus Salim yang ikut berdemo. Menurutnya, tuntutan warga ini sebenarnya hal yang wajar dan sudah jadi hak warga karena tanahnya terdampak proyek tol Semarang-Demak. Sudah selayaknya warga yang kehilangan tanahnya untuk proyek tersebut mendapat ganti rugi.
“Demo warga Semarang dan Demak tuntutan ini tidak berlebihan. Kami ingin diperhatikan saja, kami juga tidak menyebut angka. Kami jelas tidak terima tanah kami disebut tanah musnah karena kami punya sertifikat dan rutin bayar pajak PBB kok karena kena proyek terus tidak diakui” kata Agus.
Demo warga Semarang dan Demak ini terdiri dari dari warga Desa Bedono dan Sriwulan yang tanahnya terdampak proyek jalan tol hingga seluas 100 hektar namun disebut tanah musnah sehingga dianggap BPN tidak perlu mendapat uang ganti rugi, padahal sebelum proyek tol berjalan, warga punya sertifikat tanah resmi dan rutin bayar PBB.
Tanah musnah menurut Perpres 52/2022 ialah tanah yang berubah dari bentuk asalnya karena peristiwa alam sehingga tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Tanah musnah juga berhak mendapat penanganan. Sementara tol Semarang-Demak telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
Dalam acara peresmian, sebelum ada demo ganti rugi tanah proyek tol, Presiden Jokowi sempat menemui perwakilan warga untuk mendengar aspirasi mereka. Presiden Jokowi bersama Menteri Agraria Tata Ruang Hadi Tjahjanto berjanji untuk selesaikan masalah tersebut.
Tuntutan warga ini belum mendapat respon dari Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jateng padahal sebelumnya pada 27 Februari 2023 Hadi sempat berjanji pada masyarakat selesaikan masalah ini dalam waktu seminggu.
“Minggu ini saya kira selesai. Tadi Kepala BPN sudah saya panggil untuk supervise, mendampingi ke pengadilan, dan nanti uang akan segera diserahkan” kata Hadi kala itu.
Baca Juga : Seorang Lansia Tewas Terbakar Akibat Kebakaran Rumah Di Semarang