Wabah Fentanil Serang AS, 100 Ribu Lebih Warga AS Tewas
Wabah baru bernama Fentanil menyerang warga Amerika Serikat (AS), tercatat lebih dari 100 ribu warga AS tewas karena wabah fentanil.
BaperaNews - Heboh wabah baru muncul dan menyerang warga Amerika Serikat (AS). Disebut wabah Fentanil. Munculnya wabah fentalin karena overdosis obat, banyak warga AS ditemukan tidak bernyawa usai minum obat opioid sintesis tersebut.
Kasus wabah fentalin paling banyak pada satu tahun ke belakang, lebih dari 100 ribu warga AS tewas.
AS melaporkan kasus kematian tertinggi terjadi di negaranya akibat obat. Menurut CDC (Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit AS) kematian akibat overdosis obat naik 28,5% selama setahun terakhir. Diduga terjadi karena beban psikologi yang dialami warga karena pandemi Covid-19 juga semakin maraknya peredaran fentanil.
Sejumlah foto menunjukkan kematian korban. Salah satunya di gang kecil Long Angeles, penuh tunawisma kecanduan fentanil, mereka sakau, beberapa telah tewas.
Korban dari wabah fentanil biasanya mengalami kejang ketika sakau, kondisinya berubah cepat menjadi tidur dan menggigil hebat padahal masuk musim panas yang hangat. Pecandu fentanil yang overdosis bergelimpangan, beberapa ditemukan tewas di jalanan.
Pakar penyalahgunaan narkoba dan Profesor Epidemiologi asal Columbia University menyebut kematian akibat overdosis obat meningkat selama beberapa tahun terakhir, dan semakin parah karena pandemi Covid-19.
Baca Juga : WHO Nyatakan Akhir Pandemi Covid-19 Sudah Di Depan Mata
“Data yang tersedia menunjukkan lebih banyak orang mengkonsumsi obat, yang kita tahu itu ialah resiko overdosis, ada juga penurunan akses ke layanan medis yang seharusnya medis bisa mencegah, mengurangi, mengobati, dan memulihkan overdosis” tuturnya.
Mirisnya, jumlah kematian akibat wabah fentanil melebihi kematian akibat kecelakaan mobil, senjata api, maupun flu. Peningkatan tertinggi tercatat di daerah Vermont mencapai 209 atau70% diikuti oleh Virginia Barat 62% dan Kentucky 55%.
Kenapa disebabkan Fentanil?
Fentanil disebut sebagai penyebab terbesar kematian akibat overdosis obat, pengguna obat lain seperti kokai atau metamfetamin belakangan juga mengkonsumsi fentanil.
“Ini seperti epidemi bergerak yang awalnya konsentrasi pada mereka yang memakai opioid atau heroin, tapi sekarang menyebar ke orang lain yang memakai obat lain juga. Membuat angka kematian akibat overdosis meningkat cepat” imbuh Profesor Epidemiologi.
Sedangkan Direktur Lerner Center for Public Health Promotion di Syracuse University Shannon Monnat menyebut wabah fentanil bak tragedi untuk AS.
“Bahkan setelah pandemi Covid-19 telah berakhir, overdosis kemungkinan besar akan tetap meningkat. Kita harus menangkal krisis ini dari berbagai sisi” pungkasnya.
Baca Juga : Ilmuwan Prancis Hidupkan Virus Zombie Berusia 50 Tahun