Viral! Jenazah Ditandu Sejauh 13 Km, Begini Respon Bupati Mamuju
Akibat tidak diberi pinjaman ambulans, salah satu Keluarga di Mamuju membawa jenazah dengan cara ditandu sejauh 13km. Ini respon dari Bupati Mamuju!
BaperaNews - Keluarga almarhum Tanisa, menandu jenazah sejauh 13 km dengan jalan kaki di Mamuju, Sulawesi Barat. Keluarga mengungkap hal ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak Puskesmas yang menolak memberi layanan ambulans.
Membuat keluarga almarhum Tanisa membawa sendiri jenazah Tanisa (80). Kejadian tersebut direkam oleh pihak keluarga dan viral di media sosial.
“Saya posting di Facebook, itu video keluarga saat tandu jenazah tanteku karena saya dan pihak keluarga kecewa dengan pihak Puskesmas” ujar Fenny Tadius, keponakan mendiang Tanisa.
Fenny bercerita, awalnya keponakannya turut membopong jenazah almarhum Tanisa dengan keranda dan merekamnya.
“Kita kemudian tanya ke pihak Puskesmas, cuman katanya SOP untuk ambulans hanya untuk mengantar pasien kegawatdaruratan bukan untuk jenazah” imbuhnya.
“Waktu tanteku meninggal pada Selasa (9/8) lalu, keluarga melihat ada ambulans yang di parkir pada halaman puskesmas, jadi minta tolong pegawai untuk dipinjamkan mengantar jenazah ke rumah duka, tapi tidak dibolehkan, jadi ditandu dari Puskesmas ke rumah duka sejauh 13 km” terangnya.
Fenny berharap dengan kejadian itu, pihak pemerintah dan Puskesmas bisa merubah kebijakannya. "Kan jalan sudah bagus di Kalumpang sana, masa pelayanan Puskesmas masih begitu” tuturnya.
Baca Juga : Para Santri Di Tangerang Berkelahi Sampai Tewas
Tanisa sebelumnya mengeluh tidak enak badan pada Senin (8/8), kemudian dibawa ke Puskesmas Kalumpang, namun esok harinya meninggal dunia. Keluarga mengaku tidak punya kendaraan untuk membawa Tanisa namun pihak Puskesmas justru tidak meminjamkan ambulans.
Usai ditolak, keluarga pun membawa keranda ke Puskesmas dan membawa jenazah Tanisa dengan jalan kaki hingga 13 km jauhnya.
Respon Bupati Mamuju
Bupati Mamuju Sutinah Suhardi yang mengetahui kejadian jenazah yang dibawa sejauh 13 km tersebut pun merasa kecewa, ia berjanji akan mengevaluasi kinerja kepala Puskesmas setempat.
“Saya menyayangkan peristiwa itu terjadi, harusnya jika tak ada kasus emergency di Puskesmas, ambulans boleh dipakai untuk membawa jenazah ke rumah duka” ujar Bupati Mamuju (11/8).
Sutinah Suhardi juga menginstruksikan kepada semua Kepala Puskesmas di Mamuju untuk melayani pengantaran jenazah dari Puskesmas ke rumah duka sepanjang tidak ada kasus emergency.
“InsyaAllah kami pemerintah kabupaten Mamuju berusaha memberi yang terbaik untuk masyarakat dan dalam waktu dekat kita akan menyerahkan 10 ambulans di desa-desa untuk melayani masyarakat sesuai dengan janji kampanye kami dulu” sambungnya.
Baca Juga : Berkomplot Dengan Paranormal Palsu, Wanita Tega Tipu Ibu Sendiri Hingga Rp 2 Triliun