Viral! Chat Mesum Guru Madrasah Magelang Kepada Siswinya

Guru Madrasah diduga melakukan pelecehan kepada siswinya di sekolah MAN Magelang, Chat Mesum dilakukan sang guru kepada korbannya!

Viral! Chat Mesum Guru Madrasah Magelang Kepada Siswinya
Pelecehan oleh Guru Madrasah terhadap Siswanya di MAN Magelang. Gambar : detikcom

BaperaNews - Seorang guru laki-laki di MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Magelang, Jawa tengah diduga melakukan pelecehan verbal kepada siswinya. Hal ini terungkap dari sebuah video berisi tangkapan layar percakapan WhatsApp berisi chat mesum yang viral di media sosial beberapa hari ini.

Akun Twitter @txtdarimagelang mengunggah video tersebut pada 30 Juni 2022, laki-laki tersebut ialah guru madrasah Matematika yang meminta siswinya mengirim foto selfie namun ditolak. Kemudian guru mengirimkan pesan mesum kepada siswi tersebut.

Guru madrasah yang bernama Pak Ryan juga sempat menelepon dan tidak diangkat oleh siswi tersebut, aksi pelecehan verbal ini terjadi pada 17 Juni 2022. Selanjutnya dari unggahan tersebut, muncul balasan dari siswi lain, mengaku pernah mengalami hal yang sama bahkan ada siswi yang mengaku mendapat pelecehan fisik.

Handono, kepala MAN memberi klarifikasi dengan mengakui kejadian tersebut benar adanya, memang ada guru yang melakukan perbuatan tidak senonoh tersebut. “Ya, yang dari chat itu mengakui” ujarnya. (1/7).

Pihaknya juga sudah melakukan pertemuan antara Pak Ryan (pelaku), keluarga siswi, Kepolisian, dan DP4KB (Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana) Magelang.

Pihak MAN di Magelang juga telah memecat guru madrasah tersebut sebagai bentuk tindakan tegas. “Kami sudah lakukan klarifikasi, sudah diberhentikan pelakunya, sudah klarifikasi ke korban, ke orang tuanya” imbuhnya.

Baca Juga : Universitas Atma Jaya Buka Pendaftaran Beasiswa KIP Hingga 11 Juli, Berikut Syarat Dan Link Pendaftarannya!

Handono menjelaskan, guru madrasah tersebut memang mengajar matematika dan statusnya GTT (Guru Tidak Tetap) sejak tahun 2016. Siswi yang menjadi korban dan keluarga sejauh ini belum melaporkan kasus ke kepolisian, sehingga belum masuk ranah pidana. Handono menyebut kedua belah pihak memilih untuk mengakhiri kasus ini.

“Kalau hukum kan bukan wewenang kita ya, pokoknya sudah kita sampaikan sudah kita selesaikan, itu saja. Secara kekeluargaan, ya kalau disini seperti itu ya, kesepakatannya, ini kejadiannya juga di luar sekolah” tutup Handono, kepala MAN.

Pihak siswi sendiri maupun keluarganya belum memberikan keterangan lebih lanjut apakah menyelesaikan kasus pelecehan verbal yang dilakukan oleh guru madrasah ini secara kekeluargaan atau melanjutkan ke ranah hukum.

Dan sejauh ini belum diketahui pula berapa jumlah siswi yang jadi korban pelecehannya mengingat dalam unggahan di Twitter korban tidak hanya satu siswi, namun ada siswi lain yang mengaku pernah mendapat pelecehan yang sama hingga pelecehan fisik yang dilakukan oleh guru madrasah di Magelang tersebut.