Tragis! RSUD Jombang Enggan Operasi Sesar, Berujung Bayi Wafat

Tangisan pasangan suami istri pecah saat mengetahui sang bayi wafat usai pihak RSUD Jombang enggan melakukan operasi sesar.

Tragis! RSUD Jombang Enggan Operasi Sesar, Berujung Bayi Wafat
RSUD Jombang enggan operasiGambar : Unsplash.com/Dok. Luma Pimentel

BaperaNews - Bayi dari pasangan suami istri Rohma Roudotul (29) dan Yopi Widianto (26) meninggal dunia di tengah proses persalinan di RSUD Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Menurut suami Yopi, kematian bayinya terjadi akibat pihak RSUD Jombang enggan melakukan operasi sesar kepada istrinya.

Yopi bercerita tentang tragedi tersebut. Bermula ketika sang istri kontrol kehamilan di Puskesmas Sumobito pada Kamis (28/7), saat ini usia kandungan sang istri (Rohma) sudah masuk 9 bulan. Tak disangka, istrinya ternyata sudah bukaan 3, Rohma pun dirujuk ke RSUD Jombang untuk dilakukan operasi sesar.

Rohma disarankan pihak Puskesmas untuk sesar sebab ia memiliki riwayat gula tinggi, darah tinggi, dan janinnya gemuk. “Tubuh bayinya gemuk dan Rohma juga punya gula tinggi dan darah tinggi” ujar suami (1/8).

Sebelumnya ketika kontrol pada pertengahan Juli 2022, dokter di Puskesmas juga menyarankan Rohma untuk operasi sesar.

Diketahui, pada pukul 09.00 WIB, istrinya sudah bukaan 5 dan pada pukul 17.00 WIB bukaan 8. Persalinan dimulai pukul 18.30 WIB, namun secara normal.

Yopi (suami) bertanya kenapa tidak dilakukan operasi sesar sebagaimana rujukan dari dokter Puskesmas, namun pihak RSUD Jombang kukuh agar persalinan secara normal saja. 

Malapetaka pun dimulai. Pada pukul 19.00 WIB, bayi tak bisa keluar, hanya kepalanya yang muncul. Kondisi berlangsung hingga pukul 21.00 WIB. Pihak RSUD Jombang melakukan upaya dengan vakum.

Namun upaya tersebut sia-sia, sang bayi yang malang tersebut meninggal dunia ketika divakum.

Baca Juga : Cacar Monyet Sebut Bisa Menular Melalui ASI Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

“Divakum, disedot kepalanya, mulai disedot itu sudah tidak bernyawa, enggak bisa keluar” imbuhnya.

Tangisan orang tua (Yopi dan Rohma) dari bayi yang sudah wafat pun pecah, yang tersisa hanya penyesalan dan rasa kecewa, kenapa pihak RSUD Jombang tidak melakukan operasi sesar sejak awal saja sebagaimana yang direkomendasikan dokter Puskesmas.

Tim dokter kemudian memisahkan tubuh sang bayi, kepala bayi dipotong agar bisa dipisahkan dari tubuhnya. Operasi tersebut dilakukan pada pukul 23.00 WIB.

“Saya nangis, dokter berkata satu-satunya upaya ialah pemisahan anggota tubuh, janinnya dipotong kepalanya. Kenapa enggak sesar sejak awal, saya lihat istri saya sudah kesakitan, bayangin lah” lanjut suami Yopi Widianto sambil menangis.

Kini, Yopi dan Rohma hanya bisa menyimpan duka.

Pada Jumat (29/7) baru anaknya dibawa pulang, dengan kondisi kepala dijahit agar bisa tersambung dengan tubuhnya.

“Kalau di sesar sejak awal, meski anak saya enggak selamat tapi setidaknya tidak ada pemisahan anggota tubuh” imbuh sang suami dengan rasa sesalnya.

Orang tua tersebut pun meminta pihak RSUD Jombang bertanggung jawab atas kejadian tragis bayinya ini meski tidak bisa mengubah apapun.

Baca Juga : Biaya Melahirkan Ditanggung Negara Lewat Program Jampersal