Top 3 Dunia, Timor Leste Ingin Masuk Ke ASEAN Dan Kontroversi Dubes Baru Malaysia
Berita terbaru dari dunia internasional yang kami rangkum hari ini daTang dari keinginan Presiden Timor Leste, Jose Ramos untuk bisa gabung ASEAN hingga kontroversi Dubes Malaysia untuk Indonesia!
BaperaNews - Berita terbaru dari dunia internasional yang kami rangkum hari ini daTang dari keinginan Presiden Timor Leste, Jose Ramos untuk bisa gabung ASEAN, berita lain datang dari kontroversi Dubes Malaysia untuk Indonesia Thajuddin Abdul, serta kegagalan kudeta di Yordania yang dipimpin oleh adik tiri Raja Abdullah.
- Presiden Jose Ramos ingin Timor Leste gabung ASEAN
Jose Ramos baru saja terpilih menjadi Presiden ke-5 Timor Leste, dalam pidato pelantikannya, ia menyampaikan ingin menjadi presiden yang mempresentasikan seluruh masyarakat Timor Leste, ia ingin Negara yang dipimpinnya menjadi anggota ASEAN.
Ia juga menyampaikan sejumlah isu global seperti kondisi perekonomian dunia, kerjasama bilateral, gejolak geopolitik, situasi demokrasi, perkembangan teknologi dalam pemerintahan, hingga energi dan pembangunan berkelanjutan.
- Duta Besar Malaysia untuk Indonesia ialah sosok yang kontroversial
Kemlu RI memastikan terpilihnya Tahajuddin Abdul sebagai Duta Besar Malaysia untuk Indonesia sudah berdasarkan prosedur yang berlaku terlepas dari segala kontroversinya, pengangkatan dipastikan dilakukan oleh pemerintah Malaysia sendiri.
Baca Juga: Suspek Covid-19 Tembus 2 Juta, Korut Tunjuk Jubir Urusan Pandemi
“Pengangkatan duta besar ialah kewenangan Negara tentang proses internal di Negara tersebut dan juga di Negara yang dituju” ujar Jubir Kemenlu Indonesia, Teuku Faizasyah. Indonesia tidak ikut campur tentang masalah kontroversial.
Sebelumnya Tahajuddin memang viral di Malaysia setelah pernyataan kontroversialnya tentang tabrakan dua LRT hingga ia dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Prasarana dan sering diolok-olok oleh warganet Malaysia karena dianggap kasar dan tidak peka.
- Yordania gagal kudeta
Raja Abdullah dari Yordania sudah menempatnya saudara tirinya sendiri, Pangeran Hamzah di bawah tahanan rumah dan membatasi pergerakannya. Hal ini diperintahkan oleh Raja bahwa tidak akan membiarkan siapapun menempatkan kepentingannya di atas kepentingan bangsa bahkan saudara lelakinya sendiri tidak akan dibiarkan mengganggu kedamaian bangsa.
Pada April 2021 lalu, upaya untuk mengacaukan Negara digagalkan, dua mantan pejabat yang terlibat dijatuhi hukuman penjara 15 tahun penjara dan pada Juli 2021 lalu mereka dinyatakan bersalah karena sudah berkonspirasi untuk menggulingkan Raja demi Pangeran Hamzah.
Baca Juga: Rusia Tutup Kantor CBC Kanada Hingga Inggris Komentari G20