Starlink Banting Harga 40%, Menkominfo Buka Suara

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) buka suara usai Starlink menurunkan harga sebesar 40%. Simak Selengkapnya!

Starlink Banting Harga 40%, Menkominfo Buka Suara
Starlink Banting Harga 40%, Menkominfo Buka Suara. Gambar : AFP/Sonny Tumbelaka

BaperaNews - Setelah resmi beroperasi di Indonesia, Starlink, layanan internet satelit milik SpaceX, membuat kejutan dengan menurunkan harga perangkat kerasnya sebesar 40%.

Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi memberikan penjelasan terkait langkah agresif yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa penurunan harga tersebut sebenarnya berada di luar yurisdiksi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

"Itu ranahnya Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Makanya, saya bilang kita mengawasi, memonitor, mengevaluasi secara terus-menerus cara berbisnis dari PT Starlink Services Indonesia," ujar Budi Arie dalam konferensi pers online pada Jumat (24/5).

Menkominfo menambahkan bahwa harga perangkat keras tersebut bisa jadi bagian dari strategi promosi yang memiliki durasi tertentu sesuai dengan regulasi yang berlaku. 

"Soal harga, coba ditanyakan kepada KPPU karena perniagaan ini ada masa promosi ada berapa lama, gitu loh. Ada aturan lain," sambungnya.

Seiring dengan kehadiran Starlink yang kini melayani pasar ritel setelah sebelumnya hanya melayani pelanggan korporasi, Kominfo berjanji akan menerapkan prinsip keadilan dalam industri telekomunikasi di Indonesia. 

"Yang penting kita menjaga equal playing field bagi semua operator telekomunikasi di Indonesia," kata Budi Arie Setiadi.

Starlink, melalui perusahaan induknya SpaceX, menawarkan potongan harga perangkat keras dari semula Rp 7,8 juta menjadi Rp 4,68 juta. 

Diskon ini berlaku untuk pelanggan yang akan berlangganan paket residensial dan jelajah, namun tidak termasuk paket untuk kapal. 

Selain itu, pembelian perangkat keras ini juga harus disertai dengan harga langganan bulanan yang mencapai Rp 750 ribu.

Langkah ini menandai masuknya Starlink ke pasar Indonesia dengan strategi harga yang kompetitif. 

Baca Juga : Mulai Rp750 Ribu, Ini Daftar Harga Paket Internet Starlink di Indonesia

Sebelumnya, Starlink sudah melayani berbagai korporasi dan institusi di Indonesia, namun kini mereka mulai menyasar konsumen rumah tangga dengan layanan internet satelit yang diklaim memiliki kecepatan tinggi dan jangkauan luas.

Starlink sendiri merupakan proyek ambisius dari SpaceX yang bertujuan untuk menyediakan akses internet ke seluruh penjuru dunia melalui jaringan satelit. 

Proyek ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan digital terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional.

Sementara itu, beberapa pengamat industri telekomunikasi melihat bahwa penurunan harga perangkat keras ini bisa menjadi strategi untuk menguji pasar dan menarik pelanggan baru di Indonesia. 

Mereka menilai bahwa dengan menawarkan harga yang lebih terjangkau, Starlink bisa lebih cepat mendapatkan pangsa pasar yang signifikan, terutama di daerah-daerah yang selama ini mengalami kendala akses internet.

Masyarakat yang tertarik dengan layanan Starlink kini memiliki opsi baru untuk mendapatkan akses internet yang diharapkan lebih cepat dan stabil. 

Namun, mereka juga perlu mempertimbangkan biaya langganan bulanan yang mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan penyedia layanan internet lokal lainnya.

Baca Juga : Starlink Sempat Ngelag Saat Uji Coba, Ketua ICSF Buka Suara