Simak Perbedaan, Gejala, Penyebab, Hingga Pencegahan HIV/AIDS

HIV dan AIDS masih dianggap sebagai satu penyakit yang sama, namun HIV/AIDS adalah dua kondisi yang berbeda. Berikut perbedaan, gejala, penyebab, hingga pencegahan HIV/AIDS.

Simak Perbedaan, Gejala, Penyebab, Hingga Pencegahan HIV/AIDS
Berikut Perbedaan HIV/AIDS, Gejala HIV/AIDS, Penyebab HIV/AIDS, Hingga Pencegahan HIV/AIDS. Gambar : pixabay.com/Dok. Geralt

BaperaNews - HIV dan AIDS masih dianggap sebagai satu penyakit yang sama. Tidak heran, karena penyebutan kalimat tersebut sering disatukan seperti “HIV dan AIDS” atau ditulis “HIV/AIDS”. 

Ternyata HIV dan AIDS merupakan dua kondisi yang berbeda, walaupun perbedaannya tidak begitu jauh. Oleh karena itu, agar kamu tidak salah lagi, simak perbedaan HIV dan AIDS beserta gejala HIV/AIDS, penyebab HIV/AIDS, hingga pencegahan HIV/AIDS. 

Perbedaan HIV dan AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan jenis virus yang dapat merusak kekebalan tubuh manusia. HIV juga termasuk sebagai salah satu penyakit yang sangat berbahaya, karena kalau tidak langsung diatasi oleh dokter bisa berakibat fatal yakni kematian. 

Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan suatu kondisi dimana penyakit HIV sudah berada di tahap infeksi akhir. Apabila seseorang sudah terkena dan mengalami AIDS, maka sistem pada tubuh sudah tidak bisa lagi mempunyai kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. 

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa perbedaan HIV dan AIDS yang paling utama adalah AIDS merupakan penyakit kronis sebagai wujud dari infeksi HIV yang membuat daya tahan tubuh menjadi sangat lemah bahkan tidak berdaya. 

Baca Juga : Hari Aids Sedunia, Catat Gejala HIV/AIDS Pada Pria Maupun Wanita

Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit HIV dan AIDS. Namun jangan khawatir, masih ada obat yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit HIV/AIDS dan bisa meningkatkan harapan hidup untuk seseorang yang menderita penyakit tersebut. 

Perlu diketahui, gejala HIV/AIDS terdiri dari tiga tahap, setiap tahap memiliki gejala yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu harus tahu tiga tahap gejala HIV/AIDS tersebut. 

Gejala HIV/AIDS

Tahap Pertama : 

  • Penderita akan mengalami nyeri seperti flu beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.
  • Gejala juga bisa tidak timbul dalam bentuk apapun selama beberapa tahun.
  • Dapat menimbulkan panas demam, nyeri pada tenggorokan, ruam, pembengkakan terhadap kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, hingga sendi. 

Tahap Kedua : 

  • Virus akan terus menyebar hingga merusak sistem kekebalan tubuh manusia.
  • Infeksi dapat menular kepada orang lain. 
  • Virus yang telah menyebar di tubuh bisa berlangsung hingga 10 tahun atau lebih. 

Tahap Ketiga : 

  • Daya tahan tubuh penderita HIV menjadi sangat rentan, mudah sakit, dan infeksi bisa berlanjut menjadi AIDS.
  • Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
  • Merasa lelah setiap saat ketika beraktivitas.
  • Sulit untuk bernapas.
  • Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut dan vagina.
  • Penderita akan mengalami diare yang berat dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
  • Bintik warna ungu akan timbul di kulit dan tidak akan bisa hilang.
  • Nafsu makan hilang, sehingga berat badan turun drastis.

Itulah gejala HIV/AIDS yang terdiri dari tiga tahap, apabila kamu merasakan gejala yang disebutkan diatas, segeralah periksa ke dokter supaya virus HIV tidak menyebar luas di dalam tubuh kamu. 

Baca Juga : Kemenkes Lapor 12.553 Anak di Bawah 14 Tahun Terinfeksi HIV

Penyebab HIV/AIDS

Penyebab HIV/AIDS yang paling sering terjadi di Indonesia ialah melakukan hubungan intim tanpa menggunakan pengaman atau selalu berganti-ganti pasangan. Lalu penggunaan jarum suntik yang bekas pakai atau narkotika juga bisa menjadi penyebab HIV/AIDS. Seseorang yang terkena HIV dapat menularkannya kepada orang lain. Semua orang bisa berisiko terinfeksi HIV. 

Faktor Yang Berisiko Terinfeksi Virus HIV/AIDS, Diantaranya:

  • Melakukan hubungan intim tanpa menggunakan pengaman, baik itu hubungan sesama jenis ataupun heteroseksual.
  • Orang yang sering menggunakan narkoba suntik.
  • Orang yang sudah terdiagnosa infeksi penyakit seksual lain. 
  • Sering membuat tato di tubuh.
  • Orang yang melakukan hubungan intim dengan pengguna narkoba suntik. 

Oleh karena itu, sebisa mungkin hindarilah faktor-faktor yang bisa membawa penyakit untuk diri kamu, karena jika sudah terinfeksi HIV/AIDS akan susah sembuh dan membutuhkan biaya yang begitu mahal untuk pengobatannya. 

Pencegahan HIV/AIDS

Pencegahan HIV/AIDS bisa dilakukan dengan beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penularan HIV dan AIDS. Diantaranya ialah: 

  • Pakailah kondom atau pengaman yang baru jika ingin berhubungan intim, baik hubungan intim vagina maupun anal.
  • Hindari hubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
  • Bersikap jujur kepada pasangan jika kamu sedang mengidap HIV, agar pasangan juga menjalani tes HIV.
  • Bersunatlah untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
  • Pergi dan diskusikan dengan dokter jika didiagnosa positif HIV saat hamil untuk penanganan selanjutnya, dan perencanaan persalinan untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.
  • Jika merasa baru saja tertular virus HIV, seperti setelah melakukan hubungan dengan pengidap HIV, maka segera pergi ke dokter supaya mendapatkan obat post-exposure prophylaxis (PEP) yang dikonsumsi selama 28 hari dan terdiri dari 3 obat antiretroviral. 

Demikian informasi terkait perbedaan HIV/AIDS, gejala HIV/AIDS, penyebab HIV/AIDS, hingga pencegahan HIV/AIDS. Jika kamu merasa kamu terinfeksi, harap segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penindakan yang tepat sekaligus diberikan obat yang terbaik dari dokter. Semakin cepat infeksi HIV/AIDS dianalisis, maka penyembuhan juga akan semakin cepat, sekaligus dampak yang kurang baik untuk tubuh bisa dicegah agar tidak menyebar luas. 

Baca Juga : Mengenal Lebih Jauh HIV/AIDS : Penyebab, Gejala, Pencegahan