Pesilat Indonesia Gagal Penuhi Target, IPSI Soroti Kecurangan SEA Games

Wakil Sekjen Pengurus Besar IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), Bayu Syahjohan menilai ada indikasi curang yang menjegal pesilat Indonesia di SEA Games!

Pesilat Indonesia Gagal Penuhi Target, IPSI Soroti Kecurangan SEA Games
Pesilat Indonesia Gagal Penuhi Target, IPSI Soroti Kecurangan SEA Games. Gambar: ANTARA FOTO/Dok. ZABUR_KARURU

BaperaNews - Wakil Sekjen Pengurus Besar IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), Bayu Syahjohan menilai ada indikasi curang yang menjegal pesilat Indonesia di SEA Games. Tim pesilat Indonesia gagal memenuhi target untuk mendapatkan emas, mereka hanya mampu mendapatkan 1 emas, 4 perak, dan 3 perunggu.

Bayu menilai ada faktor non teknis terkait dengan fairplay dan merasa ada kolaborasi antara Negara peserta untuk berbuat curang pada pesilat Indonesia. saat SEA Games.

“Ada wasit yang bicara pada saya dan meminta saya untuk tetap tenang karena mereka memastikan diri akan bersikap netral pada Indonesia, ini artinya memang sudah ada komunikasi untuk menjegal Indonesia, Puspa itu nyata-nyatanya tak ada lawan di tunggal putri, dan lawan dari Filipina di final bisa dilihat dengan jelas di video bahwa dia tidak ada power, dia seperti anak TK yang lawan anak SMA, tapi ini penilaian saya secara subjektif” ujarnya.

Bayu juga menyampaikan sudah layangkan protes untuk ketidakadilan yang dirasakan, hal ini ia lakukan ketika  melihat pertandingan antara Iqbal Chandra yang merupakan peraih emas Asian Games 2018 lalu. Iqbal pada saat bertanding sudah mendapatkan 20 poin di atas lawan tanpa bisa tersusul oleh lawan namun hasil nilai yang didapat tidak sesuai.

Baca Juga: Hasil MotoGP Prancis 2022, Bastianini Juara Ungguli Miller, Banyak Rider Crash

“Terkait pertandingan Iqbal ini kami protes dan sudah melayangkannya, tapi hasil tetap tidak bisa dianulir” lanjutnya.

Bayu juga mencontohkan hal curang lainnya, yakni ketika Hanifan Yudani kalah di babak penyisihan yang menurutnya karena keputusan juri yang tidak adil, padahal sebelumnya Hanifan tidak ada lawan dan jadi juara pertama di Asian Games 2018.

Mustakim, juga dikurangi poinnya sebanyak 10 angka ketika tampil di kelas B putra yang menurutnya aneh karena Mustakim tidak melakukan pelanggaran berat yang sejatinya tidak pantas jika poinnya dikurangi sebanyak itu.

Pihak panitia dan juri SEA Games 2021/2022 sendiri belum memberi tanggapan atau keterangan terkait hal ini, berita hanya disampaikan satu pihak dari Bayu, tentunya Bayu dan semua atlet pesilat Indonesia berharap adanya kejujuran dan penilaian yang adil di tiap pertandingan dimana hal itu ialah menjadi kewajiban panitia, juri dan juga menjadi hak dari semua atlet.

Baca Juga : Hasil FP2 MotoGP Prancis, Bastianini Kalahkan Aleix Espargaro