Shell Tegaskan Tak Akan Tutup SPBU di Indonesia!
Shell Indonesia bantah isu penutupan SPBU. Perusahaan tegaskan tetap beroperasi dan berkomitmen layani kebutuhan bahan bakar pelanggan di Indonesia.
BaperaNews - PT Shell Indonesia dengan tegas membantah kabar yang beredar mengenai rencana perusahaan untuk menutup seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia.
Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan perusahaan tetap berfokus pada kegiatan operasional SPBU yang ada.
“Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar,” ujar Susi Hutapea dalam keterangannya pada Minggu (24/11), yang dikutip dari Antara.
Ia menambahkan bahwa Shell tetap menjalankan operasi SPBU untuk melayani kebutuhan bahan bakar bagi para pelanggan, meskipun enggan berkomentar lebih lanjut mengenai spekulasi yang berkembang di pasar.
Bantahan ini muncul setelah adanya desas-desus yang beredar di kalangan Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) tentang kemungkinan penutupan SPBU Shell di Indonesia.
Ketua Komite Investasi Aspermigas, Moshe Rizal, mengungkapkan bahwa ia telah mendengar kabar tersebut sejak beberapa minggu lalu.
Menurut Moshe, isu ini sudah menjadi perbincangan di kalangan pelaku industri, mengingat tantangan dalam bisnis distribusi bahan bakar di Indonesia, yang menurutnya sudah dikuasai oleh Pertamina.
“Kalau dibilang pernah dengar nggak, ya pernah dengar ada kabar itu (Shell tutup). Jadi, sudah beberapa minggu yang lalu. Jadi, ini kan perkiraan saya, tapi memang bisnis BBM, apalagi distribusi BBM, SPBU itu sulit. Kenapa? Di Indonesia, karena memang sudah dimonopoli oleh Pertamina kan,” ungkap Moshe.
Baca Juga : 4 SPBU Berkode 44 di Yogyakarta Ditutup karena Kecurangan
Meskipun demikian, Shell Indonesia menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk menjalankan bisnis SPBU di Indonesia, dan isu penutupan tersebut tidak akan memengaruhi operasional mereka.
Hal ini juga dikuatkan dengan rencana perusahaan untuk terus fokus pada upaya meningkatkan layanan kepada pelanggan, serta beradaptasi dengan kebutuhan pasar energi yang semakin berkembang.
Dalam laporan tahunan yang dirilis pada Maret 2024, Shell memang mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah SPBU mereka di beberapa negara sebagai bagian dari strategi transisi energi.
Dalam laporan tersebut, Shell berencana untuk menutup sekitar 1.000 SPBU hingga 2025, dengan sebagian besar dari pengurangan tersebut dilakukan di beberapa negara tempat mereka beroperasi.
"Kami berencana untuk melepas sekitar 500 lokasi (SPBU) milik Shell termasuk perusahaan patungan setiap tahunnya pada 2024 dan 2025," tulis Shell dalam laporan tersebut.
Namun, meskipun ada rencana untuk melakukan pengurangan jumlah SPBU di beberapa tempat, Shell menegaskan bahwa langkah ini lebih kepada transisi ke model bisnis yang lebih berkelanjutan, seiring dengan upaya global perusahaan untuk mendukung transisi energi menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Penutupan SPBU di beberapa negara bukan berarti perusahaan akan meninggalkan bisnis bahan bakar sepenuhnya, melainkan berupaya menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang semakin berfokus pada energi terbarukan dan ramah lingkungan.
Di Indonesia, Shell saat ini memiliki sekitar 170 SPBU yang beroperasi di berbagai daerah. Perusahaan energi global ini juga memiliki satu pabrik pelumas di Marunda, Jakarta, serta satu terminal penyimpanan bahan bakar di Gresik, Jawa Timur.
Meskipun jumlah SPBU mereka terbilang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan minyak lokal seperti Pertamina, Shell tetap berfokus pada penyediaan bahan bakar berkualitas bagi konsumen.
Baca Juga : Klarifikasi Isu Toilet Berbayar di SPBU, Pertamina: Lapor Jika Ada Petugas yang Tarik Biaya!