Seorang Wanita Hampir Tewas Gegara Tak Lepas Tampon 2 Bulan
Kelsey Foster, seorang wanita di Newcastle, Australia, selamat dari Toxic Shock Syndrome yang disebabkan oleh penggunaan tampon yang terlupakan selama berbulan-bulan.
BaperaNews - Wanita di Newcastle, Australia menceritakan kisah dirinya yang hampir tewas karena tak melepas tampon (penampung darah menstruasi) selama 2 bulan.
Wanita bernama Kelsey Foster ini harus berjuang untuk tetap bisa hidup dengan menjalani perawatan intensif di rumah sakit usai divonis mengalami toxic shock syndrome (TTS).
Kelsey sebelumnya bolak-balik berobat ke rumah sakit karena memiliki penyakit di kantung empedu dan hati yang cukup parah dimana kondisi ini telah ia alami sejak sebelum terkena toxic shock syndrome.
Kelsey juga mengaku terbiasa merasa sakit di rahimnya ketika menstruasi karena ia mengidap endometriosis atau kondisi dimana tumbuh jaringan rahim di luar bagian rahim.
Ketika ia merasa sakit di perut saat menstruasi, ia mengira itu karena endometriosis, bukan sebab lain. Padahal kenyataannya bukan. Suatu waktu, wanita muda umur 29 tahun itu ke kamar mandi dan merasa ada yang tidak beres, ada sesuatu keluar dari kemaluannya.
Baca Juga : Mengenal Stiff Person Syndrome yang Menyerang Celine Dion
Awalnya ia mengira itu adalah gumpalan darah imbas endometriosisnya. Namun, usai diperhatikan lagi, ternyata itu adalah tampon. Hal ini membuatnya panik dan ketakutan.
Kelsey tidak yakin berapa lama tampon itu telah berada dalam dirinya. Ia memperkirakan sudah sekitar 6 minggu sampai 2 bulan bahkan mungkin bisa lebih. Ternyata itulah yang memperparah nyeri perutnya selain endometriosis bahkan membuatnya terkena toxic shock syndrome.
“Saya sudah 2 5 kali masuk rumah sakit Australia dan 2 bulan terakhir masuk karena kram parah. Saya didiagnosis menderita batu empedu dan hati saya ada tanda iritasi. Saya menunggu operasi dan terus menjalani tes sampai suatu hari ketika di kamar mandi aku melihat sesuatu keluar dari diriku. Aku tidak yakin berapa tampon ini berada dalam tubuhku. Mungkin sudah 6 minggu atau 2 bulan atau lebih karena siklus menstruasi saya tidak teratur” cerita Kelsey.
“Kata dokter ini adalah kondisi yang beruntung karena aku tidak mati. Saya bersyukur menemukan tampon itu. Toxic shock syndrome bisa membunuh dalam beberapa hari dan saya sangat beruntung tidak sampai tahap itu” pungkas Kelsey.
Kelsey kini telah kembali ke rumah usai mendapat perawatan intensif di rumah sakit Australia, ia masih harus kontrol rutin dan diharuskan minum obat setiap hari serta memastikan tubuhnya selalu terhidrasi.
Baca Juga : 40 Anak di Inggris Masuk Rumah Sakit Gegara Vape