Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Dimulai Oktober 2023
DPRD DKI Jakarta telah menyetujui penyertaan modal daerah sebesar Rp 2,416 triliun untuk proyek LRT Jakarta Fase 1B untuk jalur Velodrome-Manggarai.
BaperaNews - DPRD DKI Jakarta menyetujui penyertaan modal daerah (PMD) kepada PT Jakpro sebesar Rp 2,416 Triliun di APBD Perubahan 2023 untuk pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B LRT Velodrome-Manggarai.
“Kami harap awal Oktober sudah proses groundbreaking. Pemegang tender untuk bisa kontrak itu harus bisa serahkan jaminan pelaksanaan karena ada jangka waktu untuk pengurusannya” tegas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo hari Senin (25/9).
LRT Jakarta Fase 1 sepanjang 5,8 km telah beroperasi sejak 2019 lalu dengan Stasiun Velodrome, Equstrian, Pulomas, Boulevard Selatan, Boulevard Utara, dan Pegangsaan Dua.
“Jakro PMDnya untuk LRT saja ya. Jadi untuk proyek LRT Jakarta Fase 1B LRT Velodrome-Manggarai” terang Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik.
Taufik menyebut PMD turun karena anggaran untuk pembangunan pengelolaan sampah intermediate treatment facility (ITF) ditiadakan karena Pemprov DKI Jakarta ingin fokus pada pembangunan refuse derived fuel (RDF).
“ITF harusnya ada di PMD Rp 517 miliar kemudian tidak jadi. Tadinya Komisi B masih mempertahankan karena yang menggugurkan itu dasar hukumnya belum sepadan dengan yang menghidupkan dulu. Dulu kan PMD untuk ITF Rp 517 triliun kan itu dari Perpres kemudian berdasarkan Pergub berubah jadi Perda APBD digugurkan, dihilangkan, dinolkan dengan suatu produk hukum yang belum kuat” tandas Taufik.
Baca Juga : LRT di Bali Ada Rencana untuk Dibangun di Bawah Tanah
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta fokus ingin membangun RDF dibanding dengan ITF untuk mengelola sampah ibu kota. ITF sendiri ialah proyek pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan untuk dijual ke PLN sedangkan RDF merubah sampah menjadi batu bara muda yang dijual ke pabrik semen.
“Diputuskan RDF daripada ITF ya” jelas Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto hari Kamis (27/4).
Menurut Asep, pembangunan ITF butuh waktu lama dibanding RDF padahal Pemprov DKI Jakarta butuh pengelolaan sampah sesegera mungkin untuk mengurangi sampah di Jakarta dengan cepat. Ia mencontohkan proyek ITF yang tidak kunjung selesai sejak 2016.
“6 tahun ya, hampir 7 tahun diproses. Itu lama sekali. Kemudian dibangunlan RDF Bantar Gebang itu 1,5 tahun sudah selesai. Mudah-mudahan bisa segera kita komersialkan” pungkas Asep.
Maka proyek LRT Jakarta Fase 1B LRT Velodrome-Manggarai ada perubahan dari segi rencana biaya terkait dengan pembangunan RDF tersebut.
Pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B LRT Velodrome-Manggarai dimulai pada Oktober 2023 sepanjang 6,4 km dengan 5 stasiun yaitu Stasiun Pemuda, BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.
Baca Juga : Tarif LRT Naik Maksimal Jadi Rp20 Ribu, Berlaku Mulai Oktober 2023