Program IFC dan ISC Tingkatkan Daya Saing Pariwisata Indonesia, Fahd A Rafiq: Para Pendukung Dari Mancanegara Akan Segera Tiba

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan apresiasinya terhadap program International Football Championship (IFC) dan International Soccer Camp (ISC).

Program IFC dan ISC Tingkatkan Daya Saing Pariwisata Indonesia, Fahd  A Rafiq: Para Pendukung Dari Mancanegara Akan Segera Tiba
Program IFC dan ISC Tingkatkan Daya Saing Pariwisata Indonesia, Fahd A Rafiq: Para Pendukung Dari Mancanegara Akan Segera Tiba. Gambar : Dok. Istimewa

Bapera News - Menparekraf mengapresiasi program International Football Championship (IFC) dan International Soccer Camp (ISC) yang digagas MYTISI. Program sepakbola internasional untuk anak-anak ini dinilai berpotensi tingkatkan daya saing pariwisata Indonesia.

Dalam program mingguannya di Jakarta, Menparekraf menyebut program MYTISI merupakan satu-satunya kompetisi sepakbola anak internasional yang menyajikan laporan keterampilan individu pemain berbasis teknologi digital.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan turnamen kejuaraan pada kelompok umur ini.

“Kompetisi sepakbola internasional yang diperuntukkan bagi anak-anak dan remaja ini akan sangat baik untuk mengasah skill dan meningkatkan pengalaman bertanding di level global sejak usia dini.” Ujar Fahd A Rafiq, Kamis (23/11).

Founder MYTISI, I Gusti Agung Putu Nuaba menambahkan program-program tersebut diharapkan bisa tingkatkan kunjungan wisatawan asing lewat sport tourism. Juga menciptakan lapangan kerja baru bagi lulusan SMK bidang teknologi di Indonesia.

Baca Juga : Bahasa Indonesia Resmi Jadi Bahasa Resmi Sidang Umum UNESCO, Fahd A Rafiq: Saya Bangga!

Pada 23-30 November 2022, IFC U-13 kembali digelar di Ciledug, Tangerang yang diikuti 1 tim Australia dan 5 tim Indonesia. Ini menjadi ajang pertama IFC pascapandemi setelah vakum 2 tahun terakhir.

Dengan menggelar kompetisi sepakbola anak dan remaja skala internasional, Indonesia bisa meningkatkan citra sebagai destinasi sport tourism dunia. Apalagi didukung fasilitas dan destinasi wisata kelas dunia seperti di Bali yang menjadi lokasi pelatihan.

“Dengan penyelenggaraan event sepakbola internasional yang berkualitas ini, saya optimis daya saing pariwisata dan olahraga Tanah Air kita juga ikut meningkat.” Ujar Fahd A Rafiq, Kamis (23/11).

Selain itu, penyelenggaraan program-program sepakbola ini juga membuka peluang mempercepat pembangunan ekosistem persepakbolaan nasional. Mulai dari pelatihan dan pengembangan atlet muda hingga industri pendukungnya.

Dengan memadukan sepakbola yang digemari masyarakat global dengan keunggulan teknologi dan pariwisata Indonesia, program-program MYTISI ini berpotensi tingkatkan daya saing bangsa. Mampu menarik devisa pariwisata sekaligus mencetak atlet dan pelatih sepakbola kelas dunia dari Tanah Air.

Penulis : Ahmad G