Profil Nasaruddin Umar: Imam Besar Istiqlal Kini Menjadi Menteri Agama

Nasaruddin Umar, Imam Besar Istiqlal, resmi menjadi Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto, menggantikan Yaqut Cholil Qoumas.

Profil Nasaruddin Umar: Imam Besar Istiqlal Kini Menjadi Menteri Agama
Profil Nasaruddin Umar: Imam Besar Istiqlal Kini Menjadi Menteri Agama. Gambar : Instagram/@nasaruddin_umar

BaperaNews - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar, kini resmi menjabat sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.

Pengumuman ini dilakukan oleh Prabowo pada Minggu malam (20/10) di Istana Negara, Jakarta. 

Nasaruddin menggantikan Yaqut Cholil Qoumas yang sebelumnya menjabat posisi tersebut. Keputusan ini merupakan bagian dari penyusunan kabinet pemerintahan baru Prabowo-Gibran Rakabuming Raka yang akan menjabat hingga tahun 2029.

Nasaruddin Umar dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, beberapa hari sebelum pengumuman resmi kabinet.

Nasaruddin mengaku terkejut dengan panggilan tersebut dan tidak menyangka akan diminta membantu pemerintahan Prabowo sebagai Menteri Agama. 

"Saya betul-betul sangat surprise, ya, saya gak nyangka dan saya kaget," ujarnya dalam wawancara dengan media. 

Nasaruddin menyatakan siap menjalankan tugas tersebut demi melanjutkan pengabdiannya untuk bangsa.

Latar Belakang dan Pengalaman Nasaruddin Umar

Nasaruddin Umar, yang lahir di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan, pada 23 Juni 1959, dikenal luas di kalangan masyarakat Islam Indonesia. Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, ia memiliki pengalaman panjang di bidang keagamaan, pendidikan, dan hubungan lintas agama.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama dari 2011 hingga 2014 dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain itu, Nasaruddin juga merupakan pendiri organisasi Dialog Antar Umat Beragama di Indonesia, yang berfokus pada peningkatan hubungan antaragama.

Ia aktif sebagai anggota Tim Penasehat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. 

Kiprahnya di dunia akademik juga terbilang menonjol, termasuk sebagai pengajar dan pemimpin di berbagai institusi keagamaan serta universitas.

Baca Juga : Prabowo Pertahankan Sejumlah Menteri Jokowi di Kabinet Merah Putih

Pendidikan dan Karya Ilmiah Nasaruddin Umar

Nasaruddin Umar telah menempuh pendidikan tinggi di beberapa universitas ternama. Ia meraih gelar Magister dan Doktor (PhD) dari IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sempat menjalani program PhD di Universitas McGill, Kanada, serta Universitas Leiden, Belanda.

Selain itu, ia juga menjalani program riset di beberapa perguruan tinggi internasional seperti Universitas Georgetown, Washington DC, dan SOAS University of London.

Sebagai seorang cendekiawan, Nasaruddin Umar juga dikenal melalui berbagai karya ilmiah. Salah satu yang paling terkenal adalah bukunya yang berjudul Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur'an yang diterbitkan pada 1999.

Buku ini membahas bias gender dalam penafsiran Al-Qur'an, dan mendapatkan perhatian luas di kalangan akademisi serta praktisi keagamaan.

Tugas dan Tantangan Baru

Sebagai Menteri Agama, Nasaruddin Umar akan menghadapi berbagai tantangan di tengah perubahan sosial dan politik Indonesia. Perannya dalam Kabinet Merah Putih sangat krusial, mengingat dinamika keagamaan yang terus berkembang.

Presiden Prabowo Subianto berharap Nasaruddin mampu membawa perubahan positif di kementerian tersebut, mengingat rekam jejaknya yang kuat dalam dunia keagamaan dan dialog antarumat beragama.

Nasaruddin juga diharapkan dapat memperkuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas muslim dan beragam keyakinan, Indonesia menghadapi tantangan terkait toleransi dan kebebasan beragama.

Dengan pengalamannya dalam dialog lintas agama, Nasaruddin diharapkan dapat menjembatani berbagai kelompok keagamaan dan memelihara harmoni sosial.

Nasaruddin Umar di Kabinet Merah Putih

Penunjukan Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama merupakan bagian dari susunan baru Kabinet Merah Putih yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kabinet ini terdiri dari 53 menteri yang akan membantu Presiden dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam menjalankan pemerintahan. 

Selain Nasaruddin, kabinet ini juga diisi oleh sejumlah tokoh baru serta beberapa menteri dari pemerintahan sebelumnya yang kembali diangkat untuk masa jabatan lima tahun ke depan.

Kehadiran Nasaruddin di Kabinet Merah Putih menjadi salah satu keputusan penting yang diambil oleh Prabowo.

Dengan latar belakangnya sebagai Imam Besar Istiqlal dan mantan Wakil Menteri Agama, Nasaruddin diharapkan mampu membawa inovasi dan perubahan dalam kebijakan-kebijakan keagamaan, yang selaras dengan visi pemerintahan baru ini.

Baca Juga : Prabowo Ganti Nama Kominfo, Fokus Baru pada Digitalisasi dan Perlindungan Data