Presiden Jokowi Kunjungi Afrika untuk KTT BRICS dan Memperkuat Hubungan Global

Presiden Jokowi memulai kunjungan bersejarah ke Afrika setelah sembilan tahun kepemimpinannya.

Presiden Jokowi Kunjungi  Afrika untuk KTT BRICS dan Memperkuat Hubungan Global
Presiden Jokowi Kunjungi Afrika untuk KTT BRICS dan Memperkuat Hubungan Global. Gambar : Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

BaperaNews - Dalam langkah bersejarah, Presiden Jokowi memulai kunjungan pertamanya ke Benua Afrika setelah sembilan tahun menjabat sebagai kepala negara.

Selain itu, Indonesia diundang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS, menegaskan peran strategis dan hubungan kedua entitas tersebut di kancah internasional.

Pada hari Minggu, (20/8), Jokowi tiba di Bandara Internasional Jomo Kenyatta, Nairobi, Kenya. Ia disambut hangat oleh para pejabat setempat, termasuk Duta Besar RI untuk Kenya, Mohamad Hery Saripudin, dan Atase Pertahanan RI di Pretoria, Kol. Mar. Burhanudin.

Bukan hanya sekadar kunjungan kenegaraan biasa, lawatan ini memiliki makna mendalam bagi Indonesia. Seperti kita tahu, Indonesia dan Afrika memiliki hubungan historis yang panjang.

Bahkan, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955, sebuah momentum yang mengukuhkan posisi Indonesia di mata dunia.

Menyusul tiba di Kenya, Jokowi diagendakan bertemu dengan Presiden Republik Kenya, William Ruto. Keduanya akan menggelar pertemuan bilateral, yang tentunya akan meningkatkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Kenya. 

Baca Juga : Wow! Masjid Jokowi di Abu Dhabi Bakal Beroprasi Mulai Oktober 2023

Namun, apa yang menjadi fokus utama dalam kunjungan Jokowi kali ini? KTT BRICS menjadi salah satu agenda penting.

"Indonesia diundang dalam KTT BRICS. Tentunya, di sela-sela konferensi ini akan dilakukan berbagai pertemuan bilateral dengan kepala negara lainnya," ungkap Jokowi.

Keikutsertaan Indonesia dalam forum ini menunjukkan pengakuan internasional terhadap potensi dan peran penting bangsa ini dalam geopolitik global.

Namun, tidak berhenti di Kenya, perjalanan Jokowi di Afrika akan meliputi beberapa negara lain, termasuk Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan. Hal ini menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara di benua hitam.

Selain itu, kunjungan ke Afrika ini bukan hanya sekedar formalitas kenegaraan. Jokowi mengungkapkan, "Spirit Bandung akan saya bawa dalam kunjungan ke Afrika, dengan memperkokoh solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara global south."

Spirit Bandung mengacu pada semangat kerjasama selatan-selatan yang diinisiasi Indonesia lewat Konferensi Asia Afrika. Melihat pentingnya kunjungan ini, tentunya masyarakat Indonesia sangat menantikan hasil positif yang akan dibawa pulang oleh Jokowi.

Apalagi dengan Indonesia yang semakin aktif dalam diplomasi internasional, baik melalui forum multilateral maupun bilateral.

Dengan agenda yang padat dan penting, kunjungan Jokowi ke Afrika tentu menjadi sorotan masyarakat Indonesia dan juga dunia internasional. Semoga langkah ini membawa manfaat yang besar bagi Indonesia dan mengukuhkan posisinya di kancah internasional. 

Baca Juga : Jokowi Berikan Arahan Cara Atasi Polusi di Jabodetabek