Polisi Tembak Warga Hingga Tewas di Lokasi Tambang Maluku

Bripka AB seorang anggota Brimob menembak warga hingga tewas di lokasi Tambang Maluku pada (29/1/22). Simak Informasi Lengkapnya!

Polisi Tembak Warga Hingga Tewas di Lokasi Tambang Maluku
Ilustrasi Menembak. Gambar : Pixabay.com/ Dok. Skitterphoto

BaperaNews - Bripka AB seorang anggota Brimob menembak penambang bernama Made Nurlatu (49) hingga tewas. Made yang tinggal di Desa Tanah Merah sebelumnya berada di lokasi tambang emas ilegal Desa Dava, Waliata, Buru, Maluku hari Sabtu 29 Januari 2022.

Kabid Humas Kepolisian Daerah Maluku, Kombes Roem Ohoirat membenarkan kejadian tersebut terjadi jam 15.00 WIT. Ohoirat menjelaskan anggota Brimob yang menembak Made tersebut bertugas di Komi III Pelopor Yon A Namlea. Bripda AB terpaksa menembak akibat ada kesalahpahaman antar warga di lokasi tambah emas illegal tersebut.

“Peluru yang ditembakkan kena seorang warga dan tewas, korban atas nama Made Nurlatu umurnya 49 tahun” kata Ohoirat di keterangan resmi Sabtu 29 Januari 2022. Saat ini, Bripka AB diamankan dan dievakuasi ke Ambon, proses hukum akan dilaksanakan disana.

Polda mengungkap tidak akan melindungi jika ada anggotanya yang melanggar hukum juga tidak memberi ampunan. “Kapolres masih di lokasi kejadian dan perkembangan selanjutnya nanti kami akan sampaikan” lanjutnya.

Bentrokan antar warga sesama penambang emas ilegal sebelumnya sempat terjadi di Gunung Botak Desa Dava, Kecamatan Wailata, Kabupaten Buru hari Selasa 29 Januari 2022 jam 15.00 WIT. Pada bentrokan yang terjadi karena salah paham tersebut, beberapa rumah yang menjadi tempat mengolah emas terbakar, motor dan mobil milik warga sekitar juga ikut terbakar.

Tambang emas tanpa izin di Gunung Botak ini dimulai tahun 2011, kandungan emas yang melimpah di Gunung tersebut membuat banyak orang berdatangan, akibat banyaknya tindak penambangan emas ilegal, alam di Gunung Botak ini pun jadi rusak, banyak pencemaran terjadi karena para penambang memakai merkuri dan sianida untuk mengolah emas, sedangkan limbah dibuang begitu saja masuk ke sungai di sekitarnya.

Sebenarnya area tersebut sudah ditutup yakni pada 27 Februari 2017 Gubernur Maluku memberi perintah untuk menutup Gunung Botak. Aparat gabungan juga sudah menjalankan operasi pembersihan dan penertiban pada 19 Maret 2017 lalu, namun masih ada banyak penambang yang bertahan.

Bentrokan antar warga penampang emas juga bukan kali pertama terjadi di Gunung Botak ini, sebelumnya pernah terjadi pada November dan Desember 2012 serta Juli 2017 yang berbuntut ditutup oleh Pemerintah, namun penambangan emas ilegal tersebut masih saja dilakukan.