Polisi Selidiki Dugaan Keterlibatan Penasehat Ahli Kapolri Dengan Ferdy Sambo

Polri curigai dan selidiki Penasehat Ahli Kapolri membantu Sambo atas pembuatan kronologi kasus Brigadir J yang muncul pertama kali.

Polisi Selidiki Dugaan Keterlibatan Penasehat Ahli Kapolri Dengan Ferdy Sambo
Polisi selidiki Penasehat Ahli Kapolri ikut bantu Ferdy Sambo. Gambar : Dok. Polri

BaperaNews - Polri mendalami rekayasa skenario kronologi awal kasus pembunuhan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo. Kronologi kasus ini pertama kali ialah terjadi baku tembak, namum setelah didalami ternyata tidak ada baku tembak melainkan Brigadir J hanya ditembak sampai tewas.

Kronologi kasus yang muncul pertama kali ternyata palsu salah satu pembuatnya ialah Fahmi Alamsyah, salah satu penasehat Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

“Jadi pertanyaanya, apakah Fahmi terlibat tadi kami sedang mendalami, tim sedang bekerja” ujar Listyo di Mabes Polri (9/8).

Fahmi Alamsyah ialah penasehat ahli bidang Komunikasi Publik. Usai ia dicurigai terlibat dan diselidiki Polri, Fahmi langsung mengundurkan diri pada Selasa sore. Lityo pun menegaskan akan menyelidiki jika memang ada bukti bahwa Fahmi terlibat.

“Tentunya jika kita temukan pasti kita proses” tegasnya. 

Baca Juga : Orang Tua Bharada E Tulis Surat Terbuka Untuk Jokowi Hingga Pemerintah

Kronologi Asli Pembunuhan Brigadir J

Listyo dalam konferensi persnya pada Selasa malam (9/10) mengungkap fakta baru dan tersangka baru pembunuhan Brigadir J.

“Ditemukan fakta baru bahwa tidak ada peristiwa baku tembak seperti yang pertama dilaporkan. Tim khusus menemukan bahwa yang terjadi ialah penembakan terhadap saudara J hingga membuat Brigadir J meninggal dunia” jelasnya.

Komentar Fahmi Alamsyah

Fahmi Alamsyah mengaku tidak ada di rumah Ferdy Sambo ketika dan setelah peristiwa pembunuhan terjadi. Ia mengaku hanya ditelepon Sambo dan dimintai tolong untuk menyusun draft pre release untuk media.

“Saya tidak hadir di TKP saat Jumat (8/7), tapi dimintakan bantuan oleh Ferdy Sambo bukan saya menyusun kronologi tapi draft rilis media” ujarnya.

Baca Juga : Mahfud MD: Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J Hanya Boleh Didengar Orang Dewasa

Fahmi Alamsyah menyebut kematian Brigadir J terendus media lokal Jambi pada Minggu (10/7) dan pada hari itu juga ia memang menyarankan kepada Ferdy Sambo agar segera menggelar konferensi pers sesegera mungkin selambatnya Senin sore (11/7).

Komentar Mahfud MD soal Ferdy Sambo

Sambo telah resmi ditetapkan sebagai tersangka, ialah yang menyuruh ajudannya menembak Brigadir J dan menyusun skenario bohong tentang baku tembak yang ternyata tidak ada.

Sekitar 30 rekannya diduga menghalangi penyelidikan dengan cara merusak TKP dan merusak CCTV.

Menko Polhukam Mahfud MD pun berpendapat tentang motif Ferdy Sambo melakukan pembunuhan kepada Brigadir J tersebut.

“Soal motif nanti dikonstruksi karena itu sensitif. Mungkin hanya boleh didengar orang dewasa. Biar nanti dikonstruksi polisi apa sih motifnya kan sudah banyak di tengah masyarakat” tuturnya (9/8).

“Dia mencopot CCTV itu tidak hanya tidak profesional tapi sengaja agar hilang jejaknya” tandasnya.

Baca Juga : Intip Gaji Ferdy Sambo Yang Kini Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J