Pertama Kali dalam Sejarah, Wanita Terlibat dalam Penggantian Kiswah Kabah

Untuk pertama kalinya, perempuan berpartisipasi dalam tradisi penggantian kiswah Kabah di Mekkah. Baca selengkapnya di sini!

Pertama Kali dalam Sejarah, Wanita Terlibat dalam Penggantian Kiswah Kabah
Pertama Kali dalam Sejarah, Wanita Terlibat dalam Penggantian Kiswah Kabah. Gambar : theislamicinformation.com

BaperaNews - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, perempuan turut serta dalam tradisi penggantian kiswah, atau kain penutup Kabah, di Mekkah, Arab Saudi. Prosesi penggantian kain ini dilakukan pada Minggu (7/7), bertepatan dengan 1 Muharam, hari pertama tahun 1446 Hijriah.

Tradisi tahunan ini dikelola oleh Otoritas Pengelola dan Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Penggantian kiswah kali ini melibatkan tim yang terdiri dari 159 perajin terampil, yang bekerja di bawah pengawasan insinyur dan teknisi khusus. Dilansir dari Arab News, sejumlah wanita dari otoritas terkait ikut berpartisipasi dalam proses penggantian kiswah.

Partisipasi ini ditandai dalam berbagai unggahan media sosial Instagram oleh akun resmi otoritas Arab Saudi, @reasahalharmain.

Unggahan tersebut menunjukkan beberapa wanita membawa bagian-bagian kiswah dengan ornamen kaligrafi bersulam emas yang dibungkus plastik bening. Prosesi ini berlangsung di pabrik kiswah yang terletak di Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Kabah, dekat dengan Masjidil Haram.

Para wanita menyerahkan bagian-bagian kiswah kepada petugas pria yang kemudian memuatnya ke truk untuk dibawa ke Kabah di Masjidil Haram.

Kiswah Kabah terbuat dari sutra dan emas, terdiri dari 53 potong kain bersulam emas. Kain tersebut mencakup 16 bagian untuk area sabuk, tujuh potong untuk di bawah sabuk, empat potong untuk area sudut, dan 17 potong untuk lampu atau lentera.

Baca Juga: Arab Saudi Tangkap Warganya yang Komentar Anti-Israel

Selain itu, ada lima potong untuk tirai pintu, satu potong untuk sudut Rukun Yamani, dan dua potong untuk garis luar Hajar Aswad beserta talangnya. Proses pembuatan kiswah ini melibatkan 159 staf perajin terampil dan membutuhkan waktu antara 60 hingga 120 hari untuk menyelesaikan satu potong kain sulaman emas.

Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Kabah menggunakan sekitar 120 kilogram emas, 100 kilogram perak, dan 1.000 kilogram sutra dalam produksi kiswah.

Setiap potong kiswah memiliki berat sekitar 1.350 kilogram dan tinggi 14 meter, dengan empat sisi terpisah dan tirai pintu. Bagian luar kiswah dihiasi dengan tulisan-tulisan yang ditenun dengan benang hitam.

Penggantian kiswah dilakukan dengan mengangkat keempat sisinya secara terpisah ke atas Kabah. Setelah semua sisi terpasang, sudut-sudutnya dijahit dari atas ke bawah, dan kemudian tirai dipasang.

Proses pemasangan tirai melibatkan pembuatan lubang pada kain hitam sesuai ukuran tirai, yakni sekitar 3,33 meter lebar dan 6,35 meter panjang. Tiga lubang tambahan dibuat untuk memasang tirai dari bawah kain, sebelum akhirnya bagian tepi dijahit ke dalam kain hitam.

Sebelum prosesi haji, bagian bawah kiswah dinaikkan pada 22 Mei lalu untuk melindungi kain dari kerusakan dan kotoran selama jemaah haji mengitari Kabah. Prosedur ini diulang setiap tahun untuk memastikan kiswah tetap terjaga.

Keterlibatan perempuan dalam penggantian kiswah ini merupakan langkah bersejarah bagi Arab Saudi, menunjukkan kemajuan dalam inklusi gender di berbagai aspek kehidupan.

Partisipasi mereka dalam proses sakral ini memperlihatkan peran penting perempuan dalam tradisi keagamaan yang sebelumnya didominasi oleh pria.

Baca Juga: Perdana dalam Sejarah! Arab Saudi Ikut Ajang Miss Universe 2024 Tuai Keresahan