McDonald's Indonesia Buka Suara Usai Diduga Beri Makanan ke Tentara Israel
McDonald's Indonesia memberikan klarifikasi terkait bantuan makanan di tengah konflik Israel-Hamas. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - McDonald's Indonesia klarifikasi terkait pemberian makanan gratis kepada tentara Israel saat perang menghadapi Hamas.
Direktur Asosiasi Komunikasi McDonald's Indonesia, Meta Rostiawati, menyatakan simpati kepada para korban, keluarga mereka, dan masyarakat yang terkena dampak. Dia juga mengungkapkan keprihatinan terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah.
"PT Rekso Nasional Food sangat prihatin dengan eskalasi konflik terbaru di Timur Tengah. Sebagai pemegang waralaba yang berperan dalam pengembangan jaringan McDonald's di Indonesia, komunitas kami ada di jantung bisnis kami," kata Meta dalam pernyataan tertulis pada Sabtu (21/10).
Meta menekankan bahwa PT Rekso Nasional Food adalah perusahaan swasta nasional yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia. McDonald's Indonesia beroperasi secara independen dan tidak terkait dengan aktivitas operasional atau keputusan cabang McDonald's lainnya, termasuk McDonald's Israel.
Baca Juga: Pejabat Kemlu AS Resign Setelah Dipaksa Pasok Senjata ke Israel
Dia menyatakan bahwa McDonald's Indonesia akan terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, menyajikan makanan berkualitas tinggi, dan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat sekitar dan penduduk Indonesia.
"Kami ingin menekankan bahwa PT Rekso Nasional Food adalah perusahaan swasta nasional, sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia, dengan lebih dari 16.000 karyawan lokal. McDonald's Indonesia adalah entitas yang beroperasi secara independen dan tidak berafiliasi dengan aktivitas operasional atau keputusan McDonald's di negara lain, termasuk McDonald's Israel."
Sebelum pernyataan ini, seruan untuk memboikot McDonald's muncul di media sosial setelah perusahaan makanan cepat saji tersebut diduga memberikan makanan gratis kepada tentara Israel dan rumah sakitnya.
Baca Juga: Disebut Beri Serangan Genosida, Israel Bom Rumah Sakit Gaza Akibatkan 500 Orang Tewas