Mahasiswa UMY Dimutilasi Responden Penelitiannya Terkait LGBT
Seorang mahasiswa UMY dimutilasi oleh pasangan LGBT usai Lakukan penelitian tentang Gay. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian (20) dimutilasi oleh responden penelitian LGBT yang dilakukannya. Redho sudah tiga bulan meneliti tentang perilaku LGBT.
Kasus mahasiswa UMY dimutilasi responden penelitian LGBT terungkap usai sebuah grup tak wajar yang disebutkan oleh pihak Kepolisian tentang motif dari pembunuhan sadis tersebut.
Berdasakran informasi dari Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY, Prof Dr Achmad Nurmandi,M.Sc, Redho Tri Agustian adalah seorang mahasiswa UMY penerima dana hibah penelitian mahasiswa, program yang berasal dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Republik Indonesia tahun 2023.
Topik penelitian LGBT mahasiswa UMY itu adalah tentang suatu perilaku yang menyimpang para kaum gay (LGBT). Penelitian ini mengharuskan Redho untuk mengumpulkan data primer dengan berinteraksi dan para anggota atau kelompok yang berafiliasi dengan kelompok LGBT.
Informasi selanjutnya yang di dapat dari Prof Nurmandi adalah Almarhum mencoba untuk memasukan kelompok atau individu yang terlibat ke dalam LGBT melalui media sosial.
“Dari fakta-fakta ini bisa disimpulkan bahwa isu-isu miring yang menyangkut almarhum saat ini tidak bisa dikatakan benar,” ujar Pimpinan di Majelis Dikti dan Litbang PP.
Baca Juga : Heboh Kemunculan Ikan Kiamat Yang Ditemukan di Laut Taiwan
Mengingat pelaku kasus mutilasi UMY dua orang, pelaku pembunuhan sadis ini adalah seorang penjual kerupuk dan pelayan rumah makan yang aktivitas kesehariannya tidak ada sangkut pautnya dengan aktivitas almarhum Redho sebagai mahasiswa yang sangat aktif dalam berorganisasi.
Lalu Prof Nurmandi menduga bahwa kedua pelaku tersebut menjadi responden penelitian korban mutilasi Sleman.
“Kemungkinan kedua pelaku tersebut responden dari penelitian sang korban mutilasi tentang kelompok LGBT itu,” ujar Nurmandi.
Prof Achmad Nurmandi juga berkata, saat menjalani kuliah Redho Tri Agustian dikenal dengan mahasiswa yang sangat aktif dalam berorganisasi. Korban mengambil jurusan hukum dan aktif sebagai pengurus BEM dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di lingkungan kampus UMY.
Almarhum Redho juga menjadi salah ketua tim peneliti dalam Program Young Sustainable Initiative (YSI) yaitu Cococ Villagepreneur (Penguatan Kapasitas Wirausaha Olahan Kelapa di Desa Jatimulyo Dalam Rangka Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Desa Tahun 2023).
Bahkan hari terakhir sebelum korban hilang, korban masih aktif ikut kegiatan di kampus, salah satunya pada pelaksanaan persiapan rapat Masa Taaruf (MATAF) UMY untuk para mahasiswa baru tahun 2023 sampai malam hari.
Kemudian diketahui setelah rapat Mataf UMY, korban pulang ke kostanya dan setelah itu pergi keluar lalu dijemput oleh para pelaku pembunuhan dan mutilasi.
Baca Juga : Heboh Staff Lion Air Lecehkan Penumpang Perempuan