Limbah Sisa Makanan Bergizi di Tangsel Capai 50 Kg per Hari, Diolah Jadi Budidaya Maggot dan Pakan Ternak
Pemerintah Kota Tangerang Selatan manfaatkan limbah sisa makanan dari program Makan Bergizi Gratis untuk budidaya maggot, pakan ternak, dan pupuk kompos.

BaperaNews - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini memanfaatkan limbah sisa makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk budidaya maggot dan pakan ternak.
Setiap hari, sisa makanan program MBG ini diperkirakan mencapai 50 kilogram. Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak.
Sisa makanan dari program MBG diolah melalui berbagai fasilitas, termasuk Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R).
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Tubagus Aprilliadhi Kesuma Perbangsa, menjelaskan bahwa pengolahan limbah ini dilakukan untuk menghasilkan maggot, pakan ternak, dan pupuk kompos.
“Sehari 50 kilogram sampai, tidak sampai 100 kilogram,” ujar Tubagus (21/1).
Ia menambahkan bahwa sampah yang tidak dapat dikelola akan diproses lebih lanjut atau dibuang melalui kerja sama dengan komunitas lingkungan setempat. Selain itu, masyarakat juga turut memanfaatkan sisa makanan program MBG ini untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.
Pengolahan limbah dari program MBG memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel, Nindy Sabrina, menyebutkan bahwa pengolahan limbah organik ini sejalan dengan surat edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup yang mendorong pemanfaatan limbah untuk budidaya maggot.
“Sudah diarahkan jadi sumber makanan untuk budidaya maggot,” jelas Nindy.
Maggot yang dihasilkan dari limbah organik dapat dijual atau dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sehingga memberikan peluang penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Selain maggot, sisa makanan dari program ini juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak, seperti ayam dan bebek. Pemanfaatan ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga mendukung kebutuhan peternakan lokal.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif unggulan pemerintah pusat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi anak-anak di seluruh Indonesia.
Di Tangerang Selatan, program ini telah diterapkan di tujuh sekolah yang berada di sekitar dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong.
Program ini mulai dilaksanakan pada (6/1) dan dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga memberikan manfaat tambahan melalui pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Pengelolaan limbah program MBG turut melibatkan komunitas pecinta lingkungan. Kolaborasi ini memastikan bahwa limbah organik diproses secara optimal, sehingga volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dapat dikurangi. Inisiatif ini juga mendukung program lingkungan hidup yang lebih luas di Tangsel.
Pemanfaatan sisa makanan dari program MBG di Tangsel menjadi contoh bagaimana pengelolaan limbah dapat memberikan manfaat ganda.
Selain mendukung pemenuhan gizi anak-anak, program ini juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Dengan potensi yang dimilikinya, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan menjadi model pengelolaan sampah organik di wilayah lain.
Baca Juga : 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Ayam Krispi dari Program Makan Bergizi Gratis, BGN: Jadi Bahan Evaluasi