"Limbad" Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan Sandy Permana

Polisi tangkap Nanang Irawan, pria yang dijuluki Limbad, yang diduga menjadi pelaku pembunuhan Sandy Permana.

"Limbad" Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan Sandy Permana
"Limbad" Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan Sandy Permana. Gambar: Istimewa

BaperaNews - Kasus pembunuhan aktor Sandy Permana yang terjadi di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada 12 Januari 2025, terus menarik perhatian publik.

Sandy Permana ditemukan tewas dengan luka tusukan di dekat rumahnya.

Polisi telah berhasil menangkap Nanang Irawan, seorang pria yang dikenal dengan julukan Limbad, yang diduga menjadi pelaku pembunuhan ini.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno mengonfirmasi bahwa tim gabungan Polda Metro Jaya berhasil menangkap Nanang di lokasi berbeda dari tempat tinggalnya, yaitu di Dusun Poris, Karawang, Jawa Barat. 

Saat ini, Nanang sudah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Aurelie Moeremans Alami Gegar Otak dan Sebut Penglihatannya Kabur usai Alami Kecelakaan Beruntun di AS

Nanang Irawan sendiri dijuluki Limbad karena penampilannya yang unik dengan rambut gimbal dan sifatnya yang tertutup.

Selama lebih dari 13 tahun, Nanang dan Sandy tinggal di kompleks yang sama.

Meskipun demikian, mereka jarang berinteraksi, dan beberapa tetangga menyebut Nanang sebagai sosok yang lebih memilih untuk tidak terlalu terlihat di acara-acara lingkungan.

Nanang sendiri dikenal memiliki hubungan profesional dengan Sandy sebagai mantan kru sinetron yang dibintangi oleh Sandy, seperti Misteri Gunung Merapi 3 dan Tukang Bubur Naik Haji.

Hal ini memunculkan dugaan bahwa mungkin ada konflik pribadi atau profesional di antara keduanya. 

Penangkapan Nanang dilakukan setelah polisi berhasil melacak keberadaan pelaku berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di TKP.

Baca Juga: Sebelum Tewas, Sandy Permana Lari Minta Tolong hingga Sebut Nama Tetangga yang Menusuknya

Menurut keterangan polisi, Sandy Permana ditemukan dalam kondisi kritis oleh warga sekitar pada Minggu (12/1), sekitar pukul 8.00 WIB.

Meskipun segera dilarikan ke rumah sakit, nyawa Sandy tidak dapat diselamatkan.

Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti yang mengarah pada dugaan penganiayaan berat yang berujung pada pembunuhan.

Keluarga Sandy Permana, terutama istri korban, Ade Andriani, menyampaikan harapan agar pelaku segera diadili dan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Ade mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Sandy yang begitu mendadak.

"Saya maunya ya hukumnya nyawa dibayar nyawa, karena biar ngerasain ya kehilangan," ujar Ade.