Ledakan Besar Tewaskan 3 Orang Di Kota Rusia, Anggota Parlemen Salahkan Ukraina

3 orang tewas dan bangunan rusak akibat ledakan besar di kota Belgorod dan anggota parlemen senior Rusia, sebut Ukraina balas dendam dengan tindakan militer.

Ledakan Besar Tewaskan 3 Orang Di Kota Rusia, Anggota Parlemen Salahkan Ukraina
Ledakan besar tewaskan 3 orang dan bangunan rusak di kota Belgorod, Rusia. Gambar : Reuters

BaperaNews - Ledakan besar terjadi di kota Belgorod, Rusia hari Minggu 3 Juli 2022, tiga orang tewas dan puluhan bangunan rusak. Kota Belgorod berada di perbatasan Ukraina. 11 gedung apartemen dan 39 rumah warga dilaporkan rusak, termasuk lima rumah hancur akibat ledakan beruntun tersebut.

Gubernur Regional Rusia, Vyacheslav Gladkov mengungkap insiden ledakan besar ini sedang diselidiki. “Insiden ini sedang diselidiki, mungkin, sistem pertahanan udara bekerja” ujarnya.

Empat orang dilaporkan terluka dan dua diantaranya dirawat di rumah sakit, termasuk seorang anak kecil berumur 10 tahun, kata Vyacheslav Gladkov.

Ukraina belum memberi respon atas laporan ledakan beruntun tersebut. Kota Belgorod berada sekitar 40 km dari perbatasan Ukraina utara, dihuni oleh hampir 400 ribu penduduk dan menjadi kota pusat administrasi.

Sejak Rusia menjalankan operasi militer ke Ukraina, Belgorod dan sejumlah wilayah Rusia lain yang berbatasan dengan Ukraina dilaporkan sering diserang. Moskow menuduh Kyiv ada di balik semua serangan tersebut, namun pihak Ukraina tidak pernah mengakuinya, mereka hanya menyebut serangan itu ialah bentuk karma atau balasan.

Anggota Parlemen Senior Rusia, Andrei Klishas menyebut Ukraina lah yang menembaki Belgorod dan menyerukan Moskow membalas dengan tindakan militer. “Kematian warga sipil dan penghancuran infrastruktur sipil di Kota Belgorod ialah tindakan langsung agresi dari Ukraina dan membutuhkan tanggapan yang paling paling parah, termasuk militer” tulisnya di Telegram.

Baca Juga : Kronologi Pimpinan Anti-Islam Norwegia Ditabrak Mobil Usai Bakar Alquran

Ledakan besar di Belgorod terjadi ketika perang Rusia dan Ukraina semakin sengit di Donbas. Rusia sebelumnya mengklaim berhasil mengepung kota Lysynchansk, kota terakhir di Luhansk Donbas yang masih dikuasai Ukraina, namun Ukraina membantah klaim tersebut.

Lysynchank berada di seberang danau yang memisahkan kota Severodonetsk, wilayah Luhansk Donbas yang direbut Rusia dari Ukraina pekan lalu.

“Pertempuran berkecamuk di sekitar Lysynchank, kota itu belum dikepung dan ada di bawah kendali tentara Ukraina” ujar Jubir Garda Nasional Ukraina, Rulan Muzytchuk (3/7).

Sementara itu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga menyebut rudak terus menghujani wilayahnya dan menewaskan puluhan orang, pada Sabtu malam 2 Juli 2022, ia menyebut ada enam serangan di wilayahnya.

“Pertempuran sengit berlanjut ke garis depan di Donbas, aktivitas musuh di Kharkiv semakin intensif” ujarnya.