Korban Tewas Sekte Kelaparan Kenya Tembus 300 Jiwa, Fahd A Rafiq: Saya Turut Prihatin

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq sangat prihatin dengan kejadian sekte sesat di Kenya yang telah memakan 300 korban jiwa.

Korban Tewas Sekte Kelaparan Kenya Tembus 300 Jiwa, Fahd A Rafiq: Saya Turut Prihatin
Korban Tewas Sekte Kelaparan Kenya Tembus 300 Jiwa, Fahd A Rafiq: Saya Turut Prihatin. Gambar : Dok. Istimewa

BaperaNews - Negara Kenya dilanda peristiwa memilukan, sebanyak 303 jiwa tewas dalam kesesatan keagamaan tersebut. Para korban dijanjikan dapat bertemu Tuhan jika mempraktekkan kelaparan hingga mati. Polisi percaya sebagian besar korban yang ditemukan di hutan dekat kota Malindi ini pengikut Paul Nthenge Mackenzie.

Fahd A Rafiq memberikan tanggapan terkait peristiwa ini, kejadian yang didasari dalam sekte kesesatan banyak memakan korba jiwa, terhitung korban jiwa yang mengikuti sekte ini tembus 303 orang. Dirinya turut prihatin dengan jiwa-jiwa tidak bersalah yang mengikuti sekte kelaparan tersebut.

“Ini merupakan kejadian memilukan, sebanyak 303 korban jiwa yang mengikuti ajaran sekte sesat, untuk mempraktekan kelaparan hingga mati, saya turut prihatin dengan jiwa-jiwa tidak bersalah yang mengikuti ajaran sesat tersebut,” ujarnya (15/6/2023).

Polisi setempat meyakini bahwa sebagian besar mayat yang ditemukan Kota Malindi, milik para pengikut Paul Nthenge Mackenzie, seorang supir taksi yang menjadi pengkhotbah dan telah ditahan polisi sejak pertengahan April lalu.

Pendiri Gereja Good News International yang berusia 50 tahun itu menyerahkan diri pada 14 April setelah polisi yang bertindak berdasarkan informasi yang diterima pertama kali memasuki hutan Shakahola.

“Semoga para korban yang sedang pencarian hilang segera ditemukan, masih terdapat lebih dari 600 orang dilaporkan hilang, menurut data dari pejabat daerah Kenya, dan semoga polisi setempat agar cepat tanggap untuk menangani kasus aliran sesat keagamaan ini, agar tidak bertambah lagi untuk korban jiwa selanjutnya,” ujar Fahd A Rafiq.

Peristiwa mengerikan ini telah mengejutkan warga Kenya dan membuat Presiden William Ruto membentuk komisi penyelidikan atas kematian tersebut dan gugus tugas untuk meninjau kembali peraturan yang mengatur badan-badan keagamaan.

Penulis : Fachrul Nopendra